Diduga Depresi, Napi Lapas Klas I Madiun Nekat Gantung Diri
Hasil pemeriksaan, korban dinyatakan murni gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kota Madiun, SJP – Diduga depresi, seorang narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Madiun, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dalam sel tempatnya ditahan.
Korban K yang berusia 36 tahun itu, ditemukan petugas lapas sudah tidak bernyawa dikamar blok 1-2 Lapas Klas I Madiun pada Selasa (14/11/2023) pagi.
Fahrudin Andri Kurniawan, petugas jaga Lapas Madiun mengatakan ia mengetahui kejadian itu sekitar pukul 01.30 WIB.
Saat itu, dia sedang melaksanakan patroli keliling di blok 1, dan menemukan korban dalam posisi menggantung menggunakan sarung warna hitam.
“Lalu saya melapor ke komandan piket dan menghubungi polisi,” katanya, Rabu (15/11/2023).
Korban adalah narapidana kasus narkotika dengan vonis hukuman 10 tahun penjara dan telah menjalani hukuman di Lapas Klas I Madiun sejak tahun 2019.
Dari data lapas, hukuman pidana korban masih empat tahun sembilan bulan empat hari.
Petugas jaga lainnya, Ervan mengatakan, bahwa korban tidak pernah menunjukkan perilaku aneh atau mengeluh sebelum kejadian.
“Korban biasa-biasa saja, tidak ada yang mencurigakan. Dia juga tidak pernah bilang apa-apa ke saya atau teman-teman lainnya. Saya kaget mendengar dia gantung diri,” kata Ervan, Rabu (15/11/2023).
Selanjutnya, polisi yang datang ke tempat kejadian perkara (TKP) langsung mengevakuasi korban dan membawa ke klinik lapas Madiun untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain sarung yang digunakan korban gantung diri, polisi juga amankan barang bukti berupa celana pendek warna merah dan kaos warna kuning yang dikenakan korban.
Setelah diperiksa, korban dinyatakan murni gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Pihak lapas juga langsung menghubungi keluarga korban untuk memberitahukan bahwa korban telah meninggal dunia.
“Jenazah korban kemudian diantar ke rumah duka di Desa Sumberjo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang menggunakan ambulans lapas,” lanjutnya.
Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi serta mengumpulkan bukti-bukti lain untuk mengungkap penyebab pasti kematian korban.(*)
editor: trisukma
What's Your Reaction?