Diduga Bunuh Diri, Suami Caleg Gagal Asal Jember Alami Laka Kereta Api

Korban juga diketahui sebagai suami dari seorang calon legislatif (caleg) yang gagal dari Partai Perindo bernama Wiwin Firmaningtyas

13 Mar 2024 - 06:21
Diduga Bunuh Diri, Suami Caleg Gagal Asal Jember Alami Laka Kereta Api
Kondisi korban pasca kecelakaan kereta api di palang pintu Jember (Ulum/SJP)

Kabupaten Jember, SJP- Stanley Rorimpandey (46) warga Perumnas Patrang, Kelurahan/Kecamatan Patrang, Jember ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan.

Korban ditabrak kereta api di palang pintu perlintasan rel kereta api di Jalan Nanas, Dusun Krajan, Kelurahan Patrang, Kecamatan Patrang, Jember itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB, Rabu 13 Maret 2024.

Korban juga diketahui sebagai suami dari seorang calon legislatif (caleg) yang gagal dari Partai Perindo bernama Wiwin Firmaningtyas.

Menurut sumber warga sekitar, jika kecelakaan kereta api yang tabrak korban pada saat yang bersangkutan usai ngopi di warung kopi sekitar lokasi kejadian. 

Beredar kabar, korban mengalami kecelakaan kereta api akibat ada masalah keluarga.

Korban pun nekat mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri menabrakkan diri ke kereta api.

Namun terkait hal ini, polisi enggan menjelaskan detail. Korban mengalami kecelakaan akibat kelalaian sendiri.

Menurut warga sekitar IW (23), sebelum korbanmengalami kecelakaan ia diantar ke warung kopi oleh anaknya.

"Saat itu korban ngopi ke warung. Kabar yang santer sih, kata warga lainnya. Korban habis ada masalah keluarga, mungkin persoalan rumah tangga. Mungkin masalah ekonomi," kata IW.

"Apalagi istrinya kan habis nyaleg, tapi gagal. Dari Perindo," sambungnya.

Terkait kebiasaan korban apakah sering nongkrong di warung kopi? Irwan mengatakan, korban jarang ngopi.

"Korban ini jarang keluar karena sakit itu. Setahu saya hanya itu," ujar IW.

Sementara itu terkait kronologi kecelakaan kereta api yang dialami korban. Kanit Reskrim Polsek Patrang Ipda Andrias Suryo Rubedo, membenarkan korban sesaat sebelum kejadian kecelakaan, ngopi di warung kopi sekitar lokasi kejadian.

"Korban itu awalnya ada di warung sekitar palang pintu perlintasan rel kereta api. Kemudian ada signal kereta akan lewat dan palang pintu tertutup. Korban ini berdiri di arah timur, kemudian korban (berjalan) pindah di sebelah tempat penjagaan palang pintu," kata Andrias.

Saat kereta akan melintas, lanjutnya, entah bagaimana korban ini tiba-tiba berjalan ke tengah rel. 

"Apa mungkin mau menyebrang atau tidak tahu ada kereta api lewat. Korban pun (tertabrak) tertemper kereta api. Saat itu warga sudah meneriaki korban dan bermaksud akan membantu. Korban meninggal di lokasi kejadian," ujarnya.

"Korban ini diketahui juga kakinya pincang saat berjalan. Karena (juga menderita) sakit stroke," sambungnya.

Terkait kecelakaan yang dialami korban, lebih lanjut kata Andrias, korban tertabrak kereta api yang melaju dari arah barat ke timur. 

"Atau dari arah Stasiun Jember menuju Banyuwangi. Saat itu kereta yang melintas hanya loko saja atau kepalanya. Tidak bawa gerbong kereta," ucapnya.

Terkait isu bunuh diri yang dilakukan korban karena informasi yang beredar di masyarakat sekitar, Andrias enggan menjelaskan detail.

Pihaknya hanya memastikan korban meninggal akibat kecelakaan kereta api.

"Apakah ada motif lain (dugaan bunuh diri), terkait kecelakaan kereta api ini? Kami tidak tahu. Namun demikian, kejadian kecelakaan ini akibat kelalaian korban," ujarnya.

"Korban ini juga suami seorang caleg bernama Wiwin," jelasnya.(*)

Editor: Tri Sukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow