Deputi III Bapanas Launching 8 Kabupaten Rumah Pangan B2SA di Jawa Timur

Delapan Kabupaten/Kota yang melauncing rumah pangan B2SA secara serentak. Badan Pangan Nasional tidak hanya promosi, tapi juga mengeksekusi dengan cara memberikan bantuan rumah pangan B2SA

14 Jun 2024 - 20:30
Deputi III Bapanas Launching 8 Kabupaten Rumah Pangan B2SA di Jawa Timur
Suasana launching rumah pangan B2SA di Desa Sugihwaras Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan ( Foto: SJP/SJP)

Kabupaten Lamongan, SJP - Deputi III Bidang Penganeragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional (BAPANAS) Andriko Noto Susanto melaunching rumah pangan B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman) di Desa Sugihwaras Kecamatan Kalitengah, Lamongan.

Hadirnya rumah pangan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat. 

“Jadi rumah pangan B2SA ini konsepnya adalah promosi, kampanye, dan edukasi kita semua untuk memberikan pola konsumsi pangan beragam, bergizi sehat, dan aman. Tetapi Badan Pangan Nasional tidak hanya promosi, juga mengeksekusi dengan cara memberikan bantuan rumah pangan B2SA, memang ini belum banyak seluruh Indonesia ada 175 titik, di Jawa Timur ada delapan,” ucap Andriko, Jumat (14/6/2024).

Delapan Kabupaten/Kota yang melauncing rumah pangan B2SA secara serentak yakni Kabupaten Lamongan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bondowoso, Kota Madiun, Kota Batu.

Lebih lanjut, Andriko menekankan, terdapat lima langkah promosi yang terus dimasifkan yakni, konsumsi pangan B2SA dengan pangan lokal sebagai andalan, isi piringku, food weste atau membuang makanan, belanja bijak belanja secukupnya, dan zero new stunting. 

“Yang kita launching hari ini mudah-mudahan dapat kita perluas, jadi kalau di Lamongan sudah menggerakkan BUMN, BUMD dan perusahaan (program 1-10-100) untuk juga melakukan hal yang sama, ini harus kita apresiasi karena ini bentuk replikasi yang cerdas, agar semua pelaku usaha juga punya kepentingan mengangkat anak-anak kita yang sebenarnya bukan kurang makan tapi karena pola asuh yang belum baik sehingga menyebabkan dia kurang gizi,” imbuh Andriko. 

Andriko menceritakan, saat ini terdapat berbagai tantangan yang dihadapi dalam pangan nasional, mulai dari laju fungsi lahan pertanian, alih profesi pertanian generasi muda, diversifikasi (penganeragaman) pangan, perubahan iklim karena meningkatnya suhu yang berakibat pada kegagalan panen, hingga lainnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan Anis Kartika Yuhronur Efendi mengungkapkan, sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kabupaten Lamongan telah menerapkan program membawa bekal dari rumah dengan menerapkan program B2SA. 

“Jadi Pak Dirjen untuk PAUD di Lamongan kami ada program dalam satu minggu ini anak-anak harus membawa menu dari rumah dengan komposisi B2SA. Untuk SD akan kita koordinasikan dengan Dinas Pendidikan. Kami juga ada program pembuatan ternak lele di sekolah agar nanti ketika panen bisa dikonsumsi bersama murid dan guru, tinggal menambah sayurnya,” ungkap Anis. 

Dikatakan, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetya, program bantuan makan sehat B2SA yang diterima siswa-sisiwi SDN Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah dari Bapenas akan berlangsung selama 3 bulan dengan 60 kali paket makan.

Harapannya dengan menu makan yang benar dapat mematik orang tua untuk memberikan pola asuh yang benar melalui pemberian pola makan sehat sesuai pangan lokal untuk tumbuh kembang anak. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow