Demi Kesehatan Demokrasi, Paslon WALI Imbau Aparatur Negara di Kota Malang Harus Netral

Lebih khusus, imbauan itu ditujukan kepada seluruh jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan segenap aparatur sipil negara (ASN). Khususnya di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

25 Nov 2024 - 09:30
Demi Kesehatan Demokrasi, Paslon WALI Imbau Aparatur Negara di Kota Malang Harus Netral
Calon Walikota Malang Wahyu Hidayat yang membacakan pernyataan sikap sekaligus himbauan netralitas aparatur negara dalam Pilkada. (Foto : tangkapan layar)

KOTA MALANG, SJP - Memasuki masa tenang, pasangan calon (paslon) wali kota dan wakil wali kota Malang, Wahyu Hidayat-Ali Muthohirin (WALI) mengeluarkan imbauan. Pasangan ini meminta aparatur negara senantiasa tegak lurus pada undang-undang dan menjaga netralitas.

Lebih khusus, imbauan itu ditujukan kepada seluruh jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI), anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan segenap aparatur sipil negara (ASN). Khususnya di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.

Paslon nomor urut 1 itu juga mengimbau agar pihak penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) juga menjunjung tinggi asas netralitas. Dalam hal ini kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Malang.

Jajaran TNI dan Polri diminta untuk berpegang teguh pada Pancasila dan peraturan perundang-undangan. Sehingga, TNI dan Polri tetap fokus pada tugas pokok dan fungsinya (tupoksi) dalam memastikan pelaksanaan pilkada berjalan aman dan kondusif.

Paslon WALI juga mengajak seluruh pendukungnya untuk kembali kepada sikap-sikap terpuji sebagai warga negara yang baik. Kembali lanjut bekerja menjalankan kewajiban menafkahi keluarga. Serta beribadah dengan tenang.

Seluruh pendukung diimbau untuk senantiasa menciptakan suasana Pilkada Kota Malang yang guyub dan rukun. Persatuan dan kesatuan wajib tetap dijaga. Sehingga pelaksanaan pilkada berjalan aman, kondusif tanpa diwarnai tindakan yang berpotensi perpecahan.

Imbauan tersebut disampaikan dalam bentuk video berdurasi 2 menit 11 detik. Video itu dirilis pada Ahad (24/11/2024) malam. Imbauan itu diharapkan dapat menjadi pedoman bagi seluruh pihak menjelang pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. (0)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow