Honor Hadirkan Magic 6 Pro dengan Fitur Menggerakkan Mobil Dari Jarak Jauh
Perusahaan, yang bersaing dengan perusahaan seperti Apple dan Oppo untuk mendapatkan pangsa pasar ponsel pintar Tiongkok, juga berupaya untuk mengintegrasikan secara global apa yang disebut model bahasa besar (LLM) LlaMA 2, sebuah alat mirip dengan ChatGPT, ke dalam ponselnya.
Beijing, SJP - Perusahaan teknologi Tiongkok Honor meluncurkan ponsel cerdas Magic 6 Pro terbarunya dengan fitur fungsi AI pelacak mata eksperimental yang memungkinkan pengguna membuka dan menggerakkan mobil dari jarak jauh hanya dengan melihat layar ponsel
Gawai ini diperkenalkan di Tiongkok pada Minggu (25/2) dan perusahaan sedang dalam proses meluncurkannya secara global.
Honor, dijual oleh Huawei Technologies pada November 2020, dan kini menjadi milik perusahaan milik negara Shenzhen Zhixin New Information Technology Co.
Perusahaan teknologi dan telekomunikasi ini merilis produk dan fitur baru menjelang Mobile World Congress (MWC) tahunan di Barcelona yang akan dimulai pada hari ini.
Tentu harapannya adalah gawai dengan AI generatif akan meningkatkan prospek bisnis.
Para pembuat ponsel pintar berharap AI akan membantu meningkatkan lesunya pasar ponsel pintar, meskipun banyak ahli mengatakan bahwa AI generatif dapat menimbulkan kekhawatiran hukum dan etika.
Perusahaan, yang bersaing dengan perusahaan seperti Apple dan Oppo untuk mendapatkan pangsa pasar ponsel pintar Tiongkok, juga berupaya untuk mengintegrasikan secara global apa yang disebut model bahasa besar (LLM) LlaMA 2, sebuah alat mirip dengan ChatGPT, ke dalam ponselnya.
Pada tahun 2023, Apple memiliki pangsa pasar 17,3% di Tiongkok, sementara Honor memiliki 17,1%, menurut International Data Corporation.
Pada kesempatan tersebut, Honor juga meluncurkan laptop MagicBook Pro 16 barunya, dengan fitur AI yang memungkinkan pengguna untuk memindahkan aplikasi seperti aplikasi perpesanan antar perangkat, misalnya dari smartphone Android ke PC Windows, dengan sekali tarik.
“Kami sangat percaya pada kekuatan transformatif dari sinergi kolaboratif, terutama di era AI,” kata CEO perusahaan George Zhao dalam rilils yang dilansir dari Reuters. (**)
Sumber: Reuters
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?