Dampak Kemarau Panjang, Pemkab Malang Distribusikan Jutaan Liter Air Bersih
BPBD memperkirakan jumlah pasokan air bersih tersebut akan bertambah, karena sejumlah wilayah di Kabupaten Malang dikabarkan juga telah mengajukan bantuan pasokan air bersih kepada pemerintah.
Kabupaten Malang, SJP - Musim kemarau panjang yang mengakibatkan beberapa daerah di wilayah Kabupaten Malang mengalami kekeringan.
Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat yang terdampak dampak kekeringan yang terjadi di sejumlah daerah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah mendistribusikan jutaan liter air bersih.
"Berdasarkan catatan kami (BPBD), hingga Oktober 2023 ini sudah 2,6 juta liter air bersih yang kami distribusikan kepada masyarakat yang terdampak kekeringan," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M.Nor Fuad Fauzi, saat dikonfirmasi awak media, Ahad (15/10/2023).
Menurut Fuad, pihaknya memperkirakan jumlah pasokan air bersih tersebut akan bertambah, karena sejumlah wilayah di Kabupaten Malang dikabarkan juga telah mengajukan bantuan pasokan air bersih kepada pemerintah.
"Sudah ada beberapa yang meminta, tapi masih kami lakukan pengecekan, karena memang kadang-kadang masih ada air, dan masyarakat mengatakan kekurangan," jelasnya.
Fuad menjelaskan, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya titik kekeringan di Kabupaten Malang mengalami penurunan, saat ini terjadi di desa, dusun, hingga sebagian RT yang tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Singosari, Jabung, Kalipare, dan Sumbermanjing Wetan (Sumawe).
"Selain mendistribusikan pasokan air bersih, Bupati Malang HM Sanusi juga telah mempersiapkan beberapa skema guna menanggulangi kekeringan," terangnya.
Skema-skema yang tengah disiapkan tersebut, lanjut Fuad, salah satunya dengan menyediakan fasilitas air bersih atau pipanisasi melalui Perumda Tirta Kanjuruhan, Kabupaten Malang untuk menyediakan fasilitas air di wilayah kekeringan tersebut, bakal dilakukan di Kecamatan Jabung.
"Di Jabung itu ada sumber air, tapi lokasi jauh, jadi perlu dilakukan pipanisasi, dan saat ini sedang dalam tahap pengerjaan," tegasnya.
Untuk proses pengerjaan pipanisasi itu, tambah Fuad, diperkirakan akan rampung pada akhir tahun 2023 ini, dan diharapkan di awal tahun 2024 dapat mengatasi permasalah kekeringan yang terjadi di dua Desa di wilayah Kecamatan Jabung.
"Insyaallah awal tahun 2024 bisa digunakan, bisa mengurangi masalah kekeringan di Desa Jabung dan Kemiri, sebenarnya tahun ini sudah selesai, tapi sebagian pipanya belum tersambung," tukasnya. (*)
What's Your Reaction?