Bursa Pj Bupati Pasuruan, 1 Nama Jadi Sorotan Direktur Pusaka

Di dalam 3 nama yang diusulkan oleh 7 fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Pasuruan muncul nama Nur Cholis yang saat ini menjabat PJ Walikota Probolinggo.

12 Aug 2024 - 18:45
Bursa Pj Bupati Pasuruan, 1 Nama Jadi Sorotan Direktur Pusaka
Lujeng Sudarto Direktur Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan (PUSAKA),

Kabupaten Pasuruan, SJP — Masa jabatan Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan yang diemban oleh Andriyanto akan berakhir pada September 2024. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta DPRD setempat mengusulkan nama calon penggantinya.

Namun dari pengusulan nama-nama calon Penjabat Bupati Pasuruan ke Kemendagri sebanyak 3 orang sesuai aspirasi yang diusulkan oleh Fraksi DPRD Kabupaten Pasuruan, yaitu : Andriyanto, Nur Cholis dan Yudha Triwidya Sasongko.

Didalam 3 nama yang diusulkan oleh 7 fraksi yang ada di DPRD Kabupaten Pasuruan, muncul nama Nur Cholis yang saat ini menjabat PJ Wali Kota Probolinggo.

Munculnya nama Nur Cholis di dalam bursa pencalonan Pj Bupati Pasuruan, membuat Lujeng Sudarto Direktur Pusat Studi Advokasi dan Kebijakan (PUSAKA) membuka suara saat ditemui pada Senin (12/8/2024).

Lujeng Sudarto menilai Kabupaten Pasuruan membutuhkan sosok Pj Bupati Pasuruan yang mempunyai nilai netralitas.

"Kabupaten Pasuruan butuh sosok Pj Bupati seperti Andriyanto yang mempunyai netralitas, seperti pada Pemilu 2024 kemarin. Ia (Andriyanto, red) seperti kemarin tidak memihak pada salah satu partai politik saat pemilu," katanya.

Masih menurut Lujeng Sudarto, di akhir tahun politik para pengusaha tambang harus mempunyai rekom untuk perpanjang untuk bisa melanjutkan usahanya dalam pertambangan.

"Untuk saat ini, para pengusaha tambang sangat butuh untuk mendapatkan rekom tanda tangan Pj Bupati agar bisa mendapatkan ijin dalam pertambangan. Seperti Pj Bupati Andriyanto belum memberikan rekom satu pun pada pengusaha tambang yang masa operasionalnya habis," lanjutnya.

Lujeng juga menilai munculnya nama Nur Cholis hanya untuk kepentingan para elite politik yang mempunyai usaha tambang.

"Kalau penilaian saya, nama Nur Cholis itu muncul cuma hanya kepentingan segelintir kelompok elite politik yang akan bisa mendapatkan rekom tambangnya, tapi bukan untuk kepentingan pemerintahan yang ada di Kabupaten Pasuruan," ujarnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow