Bupati Sanusi Launching Buku Saku Penyakit Jantung Bersama PERKI di SDN 1 Ngijo Kabupaten Malang

Sanusi imbau agar para siswa SDN 01 Ngijo mengikuti GERMAS sebagai cara mendapatkan hidup yang berkualitas agar dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan

01 Feb 2024 - 02:43
Bupati Sanusi Launching Buku Saku Penyakit Jantung Bersama PERKI di SDN 1 Ngijo Kabupaten Malang
Bupati Malang Sanusi Luncurkan Buku Saku dari PERKI Malang Raya (Hafid/SJP)

Kabupaten Malang, SJP — Bupati Malang Drs HM Sanusi hadiri agenda Pekan Kesadaran Penyakit Jantung Bawaan (PJB) 2024 di SDN 1 Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang.

Dalam agenda yang dibarengi launching edukasi buku saku tentang pasien penyakit jantung bawaan, Bupati Malang juga berkesempatan membuka dan memberi sambutan.

Hadir bersama kepala perangkat daerah serta perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia disingkat PERKI, Sanusi membuka sambutan dengan menyapa kepada undangan yang hadir serta menyapa para murid dan guru di SDN tersebut.

Menurutnya organ tubuh termasuk jantung sudah ada sejak lahir, oleh karenanya ia mengajak agar sejak dini mengetahui gejala-gejala penyakit jantung melalui kegiatan dan peluncuruan buku saku.

"Makanya jantung itu harus baik, ini dari program Perki agar jantung kita tetap sehat sejak dini harus diperiksa ada kelainan atau tidak, sehingga tidak menunggu ketika sakit," ucap Sanusi saat dikonfirmasi usai acara, Kamis 1/2/2024.

Sebelumnya ia terangkan apa yang disampaikan oleh kepala Dinas Kesehatan, dimana kesehatan adalah kunci dari segala kebaikan hidup, baik itu kesuksesan, kebahagiaan hingga keberhasilan materi. 

Untuk itu, secara serius dirinya imbau agar para siswa SDN 01 Ngijo mengikuti GERMAS sebagai cara dapatkan hidup yang berkualitas agar dapat capai kesuksesan dan kebahagiaan.

Mengenai GERMAS, ada 2 poin utama yang ditekankan oleh Sanusi agar dapat diterapkan oleh sekolah, yakni olahraga dan nutrisi yang baik. 

Kedua hal ini merupakan kunci penting dari kesehatan yang mesti dibiasakan sejak dini.

Ia juga beberkan poin ketiga yang tak kalah penting adalah pemeriksaan kesehatan, hal ini berkaitan dengan pekan kesadaran penyakit jantung bawaan.

"Pemeriksaan kesehatan dikatakan sangat penting dilakukan sejak dini, sebab hal ini juga termasuk untuk mendeteksi adanya kelainan atau penyakit jantung bawaan pada anak," tandasnya.

Ditambahkan oleh Sanusi, kesehatan pencernaan juga merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh para siswa, guru dan wali murid. 

"Apapun yang diasup oleh anak harus diperhatikan agar tidak terjadi keracunan akibat mengonsumsi makanan basi, bahan makanan tidak layak konsumsi seperti ayam tiren dan bahan makanan berbahaya lainnya, dan sebagainya," tukasnya.

Disinggung tentang data yang menyebut ada 6000 pasien penyakit jantung yang berada di Kabupaten Malang, Sanusi katakan bahwa para pasien rata-rata berusia tua.

"Itu yang terdeteksi yang sudah tua-tua, hasil screening di aplikasi Smart Health, ada 6000 yang terdeteksi, dan berpotensi kena serangan jantung," pungkasnya.

Agenda ditutup dengan pelepasan balon bersama Perki, guru dan murid SDN 1 Ngijo dan para OPD yang hadir.(*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow