Buntut Tindak Kekerasan Polisi, Mahasiswa Demo Mapolres Kediri Kota

Mereka berorasi, sambil menenteng poster foto kericuhan dan para mahasiswa yang menjadi korban luka pada aksi massa sebelumnya.

27 Aug 2024 - 22:30
Buntut Tindak Kekerasan Polisi, Mahasiswa Demo Mapolres Kediri Kota
Aksi tabur bunga mahasiswa di depan Mapolres Kediri Kota. (Foto : Novi/SJP)

Kota Kediri, SJP - Puluhan mahasiswa menggelar aksi damai di depan Mapolres Kediri Kota, Selasa (27/8/2024). Aksi digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap belasan mahasiswa yang menjadi korban kekerasan aparat kepolisian saat demo tolak revisi UU Pilkada di kantor DPRD Kota Kediri, Jumat (23/8/2024) lalu.

Mengenakan pakaian serba hitam, puluhan mahasiswa berdiri di depan Mapolres Kediri Kota. Mereka saling bergantian berorasi, sambil menenteng poster foto kericuhan dan para mahasiswa yang menjadi korban luka pada aksi massa sebelumnya.

"Aksi hari ini untuk korban yang mendapatkan brutalitas polisi ketika demonstrasi di DPRD Kota Kediri. Data kami kemarin ada 16 korban, sekitar 6 sampai 8 orang di antaranya mengalami luka berat dan dibawa ke rumah sakit terdekat," ungkap Tri, salah seorang perwakilan massa aksi.

Aksi yang berlangsung sejak sore hingga menjelang Maghrib tadi diakhiri dengan menaruh foto Presiden RI, Kapolri juga Kapolres Kediri Kota di aspal. Kemudian massa aksi menaburkan bunga di atas ketiga foto tersebut disusul pernyataan sikap mereka atas hasil aksi hari ini.

Tri mengatakan, dalam aksi kali ini pihaknya menuntut pihak kepolisian meminta maaf atas perbuatan represif yang dilakukan kepada masyarakat sipil. Kepolisian sebagai penegak hukum ternyata tidak memberikan citra sebagaimana mestinya.

"Secara simbolis, tabur bunga itu sebagai peringatan agar para polisi lebih profesional dan integritas ketika bertugas, agar tindak kekerasan atau represifitas aparat kepolisian terhadap massa aksi dapat dievaluasi,” tegasnya.

Mewakili peserta aksi, Tri menyesalkan tanggapan dari pihak kepolisian yang tidak memenuhi tuntutan mereka untuk meminta maaf. Polisi beralasan, tindakan pengamanan saat aksi sudah sesuai SOP dan juga melihat psikologi massa yang sudah mulai tidak terkontrol.

"Seingat saya, tadi keterangan Pak Kabag Ops karena melihat psikologi massa atau ada tindakan melempar batu. Kami pastikan, aksi kemarin tidak ada perusakan fasilitas publik. Kami tidak akan segan mengambil langkah hukum, akan kami koordinasikan dengan LBH," paparnya.

Sementara itu, Kabag Ops Polres Kediri Kota, AKBP Abraham Sisik, enggan memenuhi tuntutan masa aksi untuk meminta maaf atas tindakan tindakan pengamanan aksi massa di kantor DPRD Kota Kediri, Jumat lalu. Namun pihaknya tetap menghargai aksi damai para mahasiswa hari ini.

“Ya tidak mau minta maaf. Kalau dari kita, mari sama-sama berbenah dan evaluasi. Setiap pengamanan unjuk rasa sudah sesuai SOP tidak boleh memukul, menganiaya, senjata api, hingga gas air mata. Tetapi dalam situasional kena lemparan batu mungkin ada yang tidak terima,” tukas AKBP Abraham. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow