Buka Pelatihan Kader GEMA CERMAT, Pj Wali Kota Kediri Harapkan Masyarakat Teredukasi Gunakan Obat Secara Tepat
Zanariah mengungkapkan penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penyimpanan dan pembuangan obat juga harus sesuai aturan.
Kota Kediri, SJP - Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka Pelatihan Kader Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT), Rabu (3/7) di Lotus Garden. Pelatihan ini membahas mengenai penyimpanan dan pembuangan obat rumah tangga. Pada pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan dan Ikatan Apoteker Indonesia. Yakni, Twoti Dika Permanasari dan Hanie Kusuma Wardani.
“Seperti kita ketahui ketersediaan obat-obatan dalam rumah tangga sangat penting. Terutama untuk menghadapi kondisi kesehatan yang tidak terduga. Namun dalam mengonsumsinya kita terkadang berlebihan, tidak sesuai dosis, tidak memilih obat dengan benar, dan lainnya,” ujarnya.
Zanariah mengungkapkan penyimpanan dan pembuangan obat yang tidak tepat berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan. Oleh karena itu, penyimpanan dan pembuangan obat juga harus sesuai aturan. Karena penyimpanan yang salah akan mengurangi khasiat obat. Membuang obat sembarangan akan mempengaruhi ekosistem lingkungan. Misalnya, larut dalam air tanah atau tidak sengaja termakan oleh binatang.
“Maka isu-isu ini menuntut kita untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam meningkatkan kepedulian, kesadaran, pemahaman, dan keterampilan masyarakat. Khususnya dalam menggunakan, menyimpan, dan membuang obat secara tepat dan benar,” ungkapnya.
Pj Wali Kota Kediri menjelaskan para kader ini akan mendapat pelatihan tentang dapat, guna, simpan dan buang (DAGUSIBU) obat. Maka para kader harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Ditambah juga akan ada materi tentang survei perilaku masyarakat terkait pengelolaan obat di rumah tangga.
Harapannya dengan acara ini semakin meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan obat secara benar dan meningkatnya penggunaan obat rasional.
“Saya mengajak para apoteker menjadi agen sosialisasi dan edukasi ke masyarakat agar tidak swamedikasi, berlebihan konsumsi obat atau anti mengonsumsi obat. Sering terjadi penggunaan antibiotik sembarangan apalagi mengikuti tren obat yang viral di media sosial. Saya berpesan setelah pelatihan ini para kader bisa membantu Puskesmas melaksanakan program-program,” jelasnya.(***)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?