Bubur Kacang Hijau, Makanan Tradisional Indonesia yang Tetap Digemari dan Kaya Gizi
Bubur kacang hijau, makanan manis yang akrab di lidah masyarakat Indonesia, hingga kini tetap menjadi favorit.
Suarajatimpost.com - Bubur kacang hijau, makanan manis yang akrab di lidah masyarakat Indonesia, hingga kini tetap menjadi favorit. Meski beberapa makanan tradisional lain mulai sulit ditemukan, bubur kacang hijau masih mudah ditemui di berbagai wilayah Indonesia. Ini menunjukkan bahwa makanan ini terus disukai oleh berbagai kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Asal Usul dan Keberagaman Nama Bubur Kacang Hijau
Bubur kacang hijau adalah makanan tradisional khas Indonesia yang tidak hanya populer di Tanah Air, tetapi juga di negara-negara Asia Tenggara. Meskipun asal-usulnya tidak diketahui secara pasti, bubur kacang hijau memiliki berbagai nama di setiap daerah. Di Jawa, makanan ini dikenal dengan sebutan burjo, sementara di Sumatra Barat disebut kacang padi. Rasanya yang manis dan gurih menjadikannya cocok dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan, camilan sore, atau bahkan takjil saat berbuka puasa di bulan Ramadan.
Proses Pembuatan yang Lezat dan Sederhana
Bahan utama dari bubur kacang hijau adalah kacang hijau, yang dimasak bersama santan dan gula aren. Proses memasaknya yang sederhana menghasilkan rasa yang kaya dan tekstur yang lembut. Makanan ini sering dijadikan hidangan sarapan, tetapi tidak jarang pula dinikmati pada sore atau malam hari sebagai pengganjal perut.
Manfaat Kesehatan Bubur Kacang Hijau
Selain rasanya yang nikmat, bubur kacang hijau juga kaya akan kandungan gizi. Menurut buku Mengenal Bubur Tradisional Nusantara oleh Paskalina Oktavianawati, bubur kacang hijau mengandung protein nabati yang tinggi dari kacang hijau itu sendiri. Selain itu, makanan ini juga mengandung berbagai nutrisi penting lainnya seperti vitamin, mineral, omega 3, dan serat, menjadikannya pilihan makanan yang sehat untuk semua usia.
Inovasi Varian Bubur Kacang Hijau
Seiring waktu, bubur kacang hijau mengalami berbagai kreasi baru. Beberapa penjual kini menyajikan bubur kacang hijau dengan tambahan ketan hitam, roti, atau durian. Bahkan, ada pula inovasi es lilin bubur kacang hijau yang menyegarkan, memberikan cita rasa berbeda saat disantap dalam keadaan dingin. Inovasi-inovasi ini memberikan variasi baru dan membuat bubur kacang hijau tetap menarik untuk dinikmati.
Dengan segala kelezatan dan manfaat gizi yang dimilikinya, bubur kacang hijau tetap menjadi salah satu makanan tradisional yang dicintai, bahkan di tengah berkembangnya tren makanan modern. Semoga bubur kacang hijau dapat terus lestari dan dinikmati oleh generasi mendatang. (**)
Sumber:
Oktavianawati, Paskalina. Mengenal Bubur Tradisional Nusantara. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2018.
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?