Bitcoin Tetap Dominasi Pasar Kripto, Harga Stabil Mendekati US$ 100 Ribu
Pasar kripto mengalami penurunan dalam 24 jam terakhir, meskipun harga Bitcoin tetap stabil di kisaran US$ 97 ribu
Suarajatimpost.com - Pasar kripto mengalami penurunan dalam 24 jam terakhir, meskipun harga Bitcoin tetap stabil di kisaran US$ 97 ribu. Kondisi ini menyebabkan dominasi Bitcoin kembali meningkat, melampaui angka 50%. Berdasarkan data dari Coinmarketcap pada Senin (25/11/2024) pukul 06.10 WIB, kapitalisasi pasar kripto global turun sebesar 0,29% menjadi US$ 3,33 triliun dalam 24 jam terakhir. Bitcoin (BTC), yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar, tercatat naik tipis sebesar 0,02%, dengan harga saat ini mencapai US$ 97.775 per koin atau sekitar Rp 1,55 miliar (dengan kurs Rp 15.943).
Bitcoin sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa di US$ 99.500 pada Kamis (21/11/2024). Mata uang kripto terbesar dan paling dikenal ini telah dua kali lipat nilai harganya sepanjang tahun ini. Di sisi lain, Ethereum (ETH) turun sebesar 1,51% menjadi US$ 3.356 per koin, sementara Binance Coin (BNB) justru mengalami kenaikan sebesar 1,29%, dengan harga saat ini US$ 662 per koin.
Menurut Cryptonews, dominasi Bitcoin di pasar kripto kembali meningkat, mencapai 50%, yang terakhir kali tercatat stabil pada awal tahun 2023. Angka ini menggambarkan persentase kapitalisasi pasar Bitcoin dibandingkan dengan keseluruhan pasar kripto dan mencerminkan kekuatan Bitcoin meskipun pasar kripto masih penuh fluktuasi.
Dominasi Bitcoin yang meningkat sering kali dianggap sebagai indikator sentimen risiko pasar. Ketika dominasi Bitcoin naik, banyak trader beralih ke Bitcoin sebagai aset yang lebih aman. Sebaliknya, penurunan dominasi menandakan dimulainya 'musim altcoin', di mana kripto dengan kapitalisasi pasar kecil mengalami lonjakan harga. Saat harga Bitcoin mendekati US$ 100.000, dominasi ini menunjukkan adanya optimisme yang hati-hati di pasar secara keseluruhan.
Dominasi Bitcoin yang saat ini ada mencerminkan sikap hati-hati di pasar, namun musim liburan Natal dapat memicu spekulasi baru. Secara historis, bulan Desember menjadi momen penting bagi sentimen pasar, dengan aktivitas institusional dan penyesuaian posisi akhir tahun yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar. (**)
sumber: investor.id
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?