Bitcoin Raih Rekor Tertinggi di US$ 93 Ribuan, Pasar Kripto Global Menguat
Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami kenaikan signifikan. Harga Bitcoin juga tercatat menguat setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa
Suarajatimpost.com Dalam 24 jam terakhir, pasar kripto mengalami kenaikan signifikan. Harga Bitcoin juga tercatat menguat setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) di level US$ 93 ribu.
Berdasarkan data CoinMarketCap per Kamis (14/11/2024) pukul 06.00 WIB, kapitalisasi pasar kripto global naik 0,38% menjadi US$ 2,95 triliun dalam 24 jam terakhir.
Bitcoin (BTC), yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar, mencatatkan kenaikan 1,26% dalam periode tersebut, dengan harga per koin saat ini berada di US$ 89.782, atau sekitar Rp 1,42 miliar (kurs Rp 15.857). Sebelumnya, pada Rabu (13/11/2024), Bitcoin sempat mencapai titik tertingginya di US$ 93.226.
Sementara itu, Ethereum (ETH) mengalami penurunan sebesar 3,3%, dengan harga per koin turun menjadi US$ 3.182. Binance Coin (BNB) juga tercatat turun 2,5% dalam 24 jam terakhir, dengan harga saat ini US$ 613 per koin.
Menurut laporan CoinDesk, Bitcoin berhasil mencatatkan rekor baru setelah menembus level US$ 93 ribu, melampaui titik resistansi US$ 90 ribu yang sempat bertahan beberapa kali di awal pekan ini. Kenaikan harga tersebut terjadi bersamaan dengan pembukaan pasar saham AS, yang menandakan adanya permintaan yang kuat dari investor di Amerika Serikat.
Pada pagi hari Rabu waktu setempat, Bitcoin berhasil melampaui angka US$ 90 ribu dan terus melaju pesat hingga mencapai lebih dari US$ 93 ribu. Lonjakan harga ini bertepatan dengan pembukaan pasar saham AS, yang menunjukkan dorongan kuat dari investor AS terhadap Bitcoin.
Permintaan dari AS juga tercermin dalam indeks Coinbase Premium Bitcoin, yang mengukur permintaan domestik, yang melonjak signifikan ke angka 0,2—level tertinggi sejak April lalu. Data dari CryptoQuant menunjukkan adanya tekanan beli yang besar dari investor di Amerika Serikat.
Indeks ini mengukur selisih harga Bitcoin di Coinbase—platform yang banyak digunakan oleh investor dan institusi di AS—dengan harga Bitcoin di Binance, bursa global terbesar. Meskipun identitas pembeli belum diketahui, perdagangan Bitcoin melalui ETF (Exchange-Traded Fund) yang terdaftar di AS juga mencatatkan volume yang cukup tinggi.
Selain itu, volume perdagangan spot cumulative volume delta (CVD), yang mengukur selisih antara volume perdagangan beli dan jual, menunjukkan aliran pembelian yang kuat, dengan mayoritas volume bersih berasal dari pembeli.
James Van Straten, analis CoinDesk, menjelaskan bahwa lonjakan CVD spot ini mengindikasikan bahwa rally harga Bitcoin saat ini cenderung berkelanjutan, karena sebagian besar pembelian terjadi di pasar spot, bukan pasar futures. (**)
sumber: investor.id
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?