Bank Jatim Dukung Program EKI OJK Bagikan Fasilitas Tenda UMKM Desa di Bojonegoro
Dukungan program EKI OJK ini adalah bentuk komitmen bankjatim dalam rangka pemberdayaan UMKM hingga ke pelosok desa.
Bojonegoro, SJP - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) dukung program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang diinisiasi Otoritas Jasa Keuangan (0JK) guna optimalisasi tingkat inklusi keuangan di wilayah pedesaan.
Dukungan itu ditandai dengan penyerahan fasilitas dilakukan secara simbolis oleh Direktur Mikro, Ritel & Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono kepada UD. Asbi Berkah (3/8) bertempat di Desa Dolokgede pada saat kegiatan peluncuran program EKI.
"Ini adalah bentuk komitmen bankjatim dalam rangka pemberdayaan UMKM hingga ke pelosok desa. Selain fasilitas tenda, dukungan lain dalam pendampingan pemasaran hingga kemampuan melek melek digital juga dilakukan rutin," ujar Direktur Mikro, Ritel & Menengah Bank Jatim R. Arief Wicaksono.
Arief melanjutkan program EKI yang telah diluncurkan OJK ini jadi bagian dukungan BJTM lantaran sejalan dengan akses program pembiayaan, termasuk KUR, agar UMKM di desa-desa niak kelas.
"Kami gencar memberikan akses pembiayaan, termasuk KUR, agar UMKM di desa-desa ini bisa naik kelas sehingga dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah," terangnya.
Menurutnya, dengan adanya program EKI oleh OJK yang melibatkan berbagai kalangan diharapkan dapat menghindarkan warga desa dari akses keuangan yang ilegal.
"Sebab, lanjutnya edukasi dalam hal inklusi dan literasi keuangan sangatlah diperlukan sebagai mesin perekonomian masyarakat desa. Dan keberadaan agen Jatim milik Bank Jatim ini juga sangat bermanfaat untuk tingkatkan inklusi keuangan," cetusnya.
Dijelaskan juga untuk jadi agen Jatim, masyarakat akan lebih mudah dapat menjangkau layanan transaksi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat di desa-desa lebih efisien dan mudah.
"Layanan transaksi keuangan nasabah atau warga desa untuk kebutuhan transfer dana, tarik tunai, pembelian dan pembayaran tagihan, ataupun melakukan transaksi perbankan lainnya hanya perlu datang atau berkomunikasi dengan agen Jatim terdekat," urainya.
Disebutkan, keuntungan menjadi agen Jatim pun cukup banyak. Yaitu bisa mendapat penghasilan tambahan untuk setiap transaksi, tidak ada batasan deposit, serta tidak ada batasan waktu dan ruang dalam bertransaksi karena semua dapat dilakukan melalui handphone.
"Sangat mudah, praktis, dan dapat diakses setiap saat," ucap Arief. Diuraikan juga dalam capaian program EKI dari sisi inklusi keuangan antara lain pembukaan rekening tabungan (reguler, pelajar, emas) lebih dari 8.000 rekening, penyaluran kredit/pembiayaan kepada lebih dari 1.500 debitur.
Kemudian, juga ada penambahan titik akses keuangan melalui agen Laku Pandai dan fasilitasi sistem pembayaran QRIS, dan ada juga 500 kegiatan edukasi keuangan/pendampingan kepada masyarakat desa.
Senada, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar tambahkan dan menuturkan bahwa kunci pertumbuhan ekonomi nasional adalah kekuatan potensi domestik yaitu dari pertumbuhan ekonomi daerah.
Sedangkan untuk wilayah desa sendiri, sambungnya disambut dengan program EKI dengan partisipasi dan manfaatnya utuh terserap dirasakan masyarakat langsung.
Untuk itu, kata Mahendra, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Dilokasi sama, juga disampaikan Menteri Sekretaris Negara RI, Pratikno juga mengapresiasi inisiasi 0JK atas upaya pembuatan program terwujud jadi roda dan mesin pertumbuhan kemandirian ekonomi berkelanjutan serta menjadi penggerak ekonomi masyarakat di Desa Dolokgede.
Tak hanya itu, menilik sosok Mensesneg Pratikno adalah putra daerah asli Bojonegoro yang lahir pada 13 Februari 1962 di Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur juga ungkapkan terkait potensi produk unggulan daerah penghasil tembakau terbaik.
"Desa kami ini cukup kaya. Di sini dulu ada beberapa lahan tembakau yang berproduksi cerutu ekspor sehingga cukup makmur di sini, tapi kemudian mengalami degradasi. Jadi, kami memang perlu membuat mesin-mesin baru untuk menumbuhkan potensi di sini," paparnya.
Secara keseluruhan dalam kegiatan itu turut hadir pada acara tersebut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi.
Lalu juga diikuti oleh Deputi Komisioner Hubungan Internasional, APU-PPT dan Daerah merangkap Plt. Kepala Kantor OJK Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi, Pj Bupati Kabupaten Bojonegoro Adriyanto, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur M.Noor Nugroho, serta pimpinan perwakilan Lembaga Jasa Keuangan.(***)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?