Awal 2024, 331 Kasus IVD Serang Jombang, 4 Orang Meninggal Karena DBD

Awal tahun 2024, berdasarkan penjelasan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang tercatat ada 331 kasus Inveksi Virus Dengue (IVD). Dari total semua serangan IVD, 4 orang meninggal karena Demam Berdarah (DBD)

22 Feb 2024 - 13:00
Awal 2024, 331 Kasus IVD Serang Jombang, 4 Orang Meninggal Karena DBD
Kondisi ruang perawatan pasien DBD di RSUD Jombang. (Fredi/SJP)

Kabupaten Jombang, SJP - Awal tahun 2024, berdasarkan penjelasan Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, tercatat ada 331 kasus Inveksi Virus Dengue (IVD). Dari total semua serangan IVD, 4 orang meninggal karena Demam Berdarah (DBD)

Kategori IVD yang dimaksud mencakup serangan Demam Berdarah (DBD), Demam Dengue (DD), Cikungunya, dan Suspek DBD yang dilaporkan ke Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI. 

"Kasus IVD di Jombang Tahun 2024, mencapai 331 Pasien, yang meninggal itu 4 orang, murni DBD," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Jombang, Syaiful Anwar, Kamis (22/2/2024). 

Meskipun demikian, terang Syaiful Anwar, angka meninggal karena IVD masih pada angka 1,2 persen. Dan harapannya tidak akan bertambah dan bahkan diharapkan bisa zero kasus meninggal karena inveksi virus dengue ini. 

"Meningkatnya IVD karena memasuki musim hujan," ujar Syaiful. 

Langkah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sudah dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan beserta jajaran, namun masih ditemukan 10 persen potensi tumbuh kembang jentik nyamuk Aedes Aegypti. 

"Temuan korban DBD di Sumobito, Jombang, Peterongan, dan Mojoagung. Hampir tersebar diseluruh kecamatan di Jombang," terang Syaiful. 

Perbandingan kasus di Tahun 2020 terdapat kasus DBD sebanyak 142, Tahun 2021 sebanyak 76 kasus, Tahun 2022 sebanyak 117 kasus, Tahun 2023 sebanayak 130 kasus. 

"Tahun 2024 kita melaporkan IVD tidak hanya DBD saja, sebanyak 331 kasus," bebernya. 

Sementara itu, Direktur RSUD Jombang DR. dr Ma'murotus Sa'diyah MKes atau akrab disapa Ning Eyik membenarkan 4 pasien meninggal karena positif DBD.

Saat itu masuk di RSUD Jombang, keempat pasien dalam kondisi DSS (Dengue Shock Syndrome) atau gejala Demam sudah masuk hari kelima. 

Proses terjadinya DSS bisa terjadi saat Demam pada DBD yang umum selama 2 sampai 7 hari dan menurun setelah itu. Ning Eyik mewanti justru puncak kritis penderita DBD terjadi pada fase ini. 

"Komplikasi paling banyak terjadi pada hari ke-3 dan 4 sejak hari pertama sakit. Nah, pasien yang meninggal tersebut kondisinya seperti itu saat dibawa ke RSUD Jombang. Mereka meninggal saat dirawat," ujarnya. 

Saat ini, pihak RSUD Jombang masih merawat 21 pasien DBD dengan rincian 17 pasien anak-anak dan 4 pasien dewasa. 

"Dari jumlah itu sebanyak enam pasien dalam pantauan khusus di ruang ICU," pungkasnya. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow