Antisipasi Lonjakan Penonton Piala U-17, Shuttle Bus TIJ Dishub Surabaya Uji Cadangkan Operasional 7 Armada Bis Listrik
Dinas perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melalui Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) tetap uji cadangkan dari operasional 7 armada bis listrik saat gelar pembukaan pertandingan sepak bola piala U-17 di Gelora Bung Tomo (GBT) selain keberadaan bis existing (sudah beroperasional).
Surabaya SJP - Dinas perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melalui Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) tetap uji cadangkan dari operasional 7 armada bis listrik saat gelar pembukaan pertandingan sepak bola piala U-17 di Gelora Bung Tomo (GBT) selain keberadaan bis existing (sudah beroperasional).
Kepala Dishub Kota Surabaya Tundjung Iswandaru membenarkan, Rabu (8/11/2023) terkait keberadaan tujuh unit transportasi umum ramah lingkungan itu yang diuji coba operasional dalam jangka waktu tiga bulan mendatang.
"Tujuh unit armada listrik itu tetap dioptimalkan secara bergantian. Dengan catatan jika terjadi lonjakan penumpang yang akan menonton pertandingan sepak bola U-17 menuju rute stadion GBT dari ketersediaan bis yang sudah existing (beroperasional) dari shuttle bus (pemberangkatan) di Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) - Wonokromo," ujarnya kepada wartawan.
Tunjung merincikan dalam satu bulan ada tiga unit dengan ukuran besar, sedang, dan kecil.
Jenis angkutan listrik yang diuji operasionalkan adalah bus kota kapasitas berkisar 50 penumpang, mini bus antara 18-22 penumpang, dan kendaraan tipe van atau jenis feeder sebanyak 12 penumpang.
"Selama uji coba operasional berlangsung, tujuh angkutan umum listrik akan dioperasionalkan di setiap rute secara acak dengan tujuan mempermudah evaluasi tingkat kepadatan penumpang di setiap wilayah angkutan yang dilalui oleh armada kendaraan listrik," jelasnya.
Metode perubahan rute secara acak, menurut Tunjung, guna ketahui lintasan penumpang pada kondisi tingkat kepadatan lalu lintas di Surabaya, seperti jalan besar dengan bus dan mini bus bisa terpantau dengan akurat.
Sebab, kata Tunjung juga tak melepas kondisi dari rute armada feeder akan dilewati kendaraan listrik juga.
Persiapan pengujian operasional saat ini sedang dimatangkan, khusus penentuan rute mana saja yang setiap bulannya akan dilalui angkutan tersebut.
"Hal utama lagi, tak kalah penting adalah setiap kru (petugas) dari armada existing Suroboyo Bus yang sudah ada sekarang tetap juga dilibatkan latihan dulu mereka. Karena mengemudikan bus listrik dengan yang pakai bahan bakar fosil atau bensin itu berbeda," ulasnya.
Menurut Kadishub Kota Surabaya ini jika uji coba berjalan maksimal, pihaknya siap melanjutkan kerja sama dengan konsep by the service bersama PT Kalista Nusa Armada selaku penyedia dari armada listrik.
"Yang jelas, konsep pemerintah membeli layanannya saja, bukan unit busnya. Jadi tergantung dari operasional busnya sudah berjalan berapa kilometer, itu yang dibayar, selanjutnya akan ada ketentuan syarat berlalu di kontraknya," papar Tunjung.
Sementara itu, ketua tim angkutan jalan dan terminal TIJ Dishub Kota Surabaya, Ali Mustofa menambahkan proses uji coba bis listrik ini juga masih dicek secara berkala daya tahan batre dan ketahanan manuver armada masuk tidaknya ke GBT, jika terjadi lonjakan penumpang lewat shuttle bis di TIJ.
"Itu pun saat ini, kami masih optimalkan armada yang existing dulu. Dari 110 armada yang sudah disediakan mendatang, tepat pada 10 November akan terbagi lewat kantong parkir di 8 titik rute tersedia dengan pengaturan lalu lintas kendaraan menyesuaikan," tutupnya. (*)
Pewarta: Jefri Yulianto
editor: trisukma
What's Your Reaction?