Aliansi Mahasiswa Jatim Gelar Mimbar Bebas Tolak Politik Dinasti

Mimbar Bebas Mahasiswa Bersama Rakyat Selamatkan Demokrasi digelar di lapangan Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Surabaya, Rabu (15/11/2023) berisi dialog serta orasi dari mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Timur bertema “Tolak Politik Dinasti dan Tuntaskan Pelanggaran HAM”.

15 Nov 2023 - 14:00
Aliansi Mahasiswa Jatim Gelar Mimbar Bebas Tolak Politik Dinasti
Rudi Surya, seorang konten kreator yang ikut memberikan orasi dalam Mimbar Bebas di Unitomo (Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Aliansi Mahasiswa Jawa timur menggelar kegiatan Mimbar Bebas Mahasiswa Bersama Rakyat Selamatkan Demokrasi di lapangan Universitas Dr Soetomo (Unitomo), Surabaya, Rabu (15/11/2023).

Kegiatan tersebut diisi dengan dialog serta orasi dari mahasiswa dari berbagai universitas yang tersebar di Jawa Timur dengan tema besar “Tolak Politik Dinasti dan Tuntaskan Pelanggaran HAM”.

Beberapa akademisi, tokoh agama, tokoh politik dan hingga budayawan dijadwalkan hadir dalam kegiatan ini. 

Mereka adalah dari Prof Dr Soetanto Soepiadhy SH MH, Yenny Wahid, Usman Hamid SH MSi, Gus Islah Bahrawi, Totenk MT, Iksan Skuter, Butet Kartaredjasa, Hendra Prayogi, Abi Naga Parawansa, Hendrik Rara Lunggi dan Rudi Surya.

Di berbagai sudut area lapangan Unitomo dipenuhi tulisan dan spanduk yang berisi pesan mengenai perlawanan terhadap politik dinasti dan pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.

Saat masuk ke area Unitomo, seluruh peserta yang hadir mendapatkan stiker bertuliskan "Lawan Politik Dinasti, Tolak Pelanggaran HAM" 

Pantauan tim Suara Jatim Post, mimbar bebas ini tidak hanya dihadiri oleh mahasiswa saja, namun banyak warga dari kota Surabaya bahkan luar Kota juga ikut hadir meramaikan kegiatan ini, meliputi Sidoarjo, Gresik, Lamongan hingga Malang.

Meski sempat ditunda untuk kegiatan sholat Magrib, kegiatan yang sudah dimulai sejak pukul 14.00 WIB masih berlangsung hingga malam.

Hingga ba'da Magrib, tokoh-tokoh yang dijadwalkan hadir berorasi dalam Mimbar Bebas seperti Yenny Wahid dan Butet Kartaredjasa masih belum terlihat kehadirannya dalam kegiatan ini.

Asri Subhiansyah selaku Presma Universitas Qomaruddin Gresik menjelaskan bahwa dirinya datang bersama mahasiswa lain sebagai perwakilan delegasi dari Gresik memenuhi undangan Aliansi Mahasiswa Jawa Timur mengikuti kegiatan mimbar bebas.

"Alhamdulillah delegasi yang diundang dalam kegiatan ini ada 17 mahasiswa, dan semuanya hadir untuk memenuhi undangan," ungkap Asri kepada SuaraJatimPost.com.

Saat awal kali tiba, mahasiswa Qomaruddin bersama delegasi dari Universitas lain datang bersama-sama menggunakan topeng,

Asri menjelaskan bahwa makna topeng tersebut adalah ekspresi dari mahasiswa.

"Topeng ini hanyalah ekspresi, bahwa dalam menyampaikan kebenaran tidak perlu menampilkan bahwa kita ini mahasiswa, kita ini sama dengan yang lainnya yakni masyarakat Indonesia," jelas Asri.

Asri sendiri berharap demokrasi yang akan datang bisa menjadi lebih baik, karena dirinya merasa demokrasi di Indonesia sedang tidak baik-baik saja untuk menghadapi tahun 2024. (*)

editor: trisukma

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow