Wilayah 3T di Jatim Dapat Layanan Tukar Uang Hingga Rp 7,7 Miliar Dalam Misi ERB
Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) mulai 7-12 Oktober 2023 digelar oleh Bank Indonesia bekerjasama dengan Baznas Jatim dan TNI Angkatan Laut menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591 menuju 5 pulau 3T Pulau Madura, Jatim.
Surabaya, SJP - Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) mulai 7-12 Oktober 2023 digelar oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Baznas Jatim dan TNI Angkatan Laut, menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Surabaya 591 untuk kegiatan pelayanan penukaran uang di wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil) di Pulau Madura, Provinsi Jawa timur.
Hal itu dibenarkan oleh Abdul Kholik, Kepala Bidang Distribusi Baznas Jatim, saat dikonfirmasi usai mengikuti rapat pembahasan kegiatan tersebut, Jumat (6/10/2023).
Pada kegiatan rapat kordinasi tersebut Baznas Jatim dengan Bank Indonesia bertujuan untuk penyerahan bantuan sosial yang menjadi satu rangkaian PSBI (Program Sosial Bank Indonesia).
"BI bekerja sama dengan Baznas Jatim akan memberikan bantuan kebutuhan pokok ke masyarakat pulau terpencil, hingga memberikan layanan kesehatan berupa pemeriksaan dan pengobatan secara gratis," terangnya.
Hal itu, sebelumnya juga sempat tersampaikan pada sata bincang-bincang media di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim), Kamis (5/01/2023) yang dihadiri Deputi Kepala KPBI Jatim, Bandoe Widiarto.
Dalam pembahasan rapat juga disebutkan, selama enam hari, tim BI Jatim dan TNI AL Koarmada II akan berlayar ke daerah 3T (Terluar, Terdepan dan Terpencil) di Pulau Madura, besok (7/10/2023).
Perjalanan misi ERB KRI Surabaya 591 itu akan menuju lima pulau yang akan dikunjungi mulai titik Pagerungan Besar, Pagerungan Kecil, Tanjung Kiaok, Kepulauan Raas dan Gili Genting, di wilayah 3T Pulau Madura, Jawa Timur.
"KRI Surabaya-591 akan berangkat ke wilayah 3T di Sumenep pada Sabtu (7/10/2023) dari TNI AL Komando Armada (Koarmada) II,” kata Deputi Kepala KPBI Jatim, Bandoe Widiarto.
Ada tiga kegiatan utama dari tujuan masing-masing pulau yang dikunjungi.Yakni penukaran uang rupiah pecahan kecil yang sudah rusak untuk diganti dengan yang baru. Lalu edukasi terkait deteksi uang palsu dengan cara 3D (dilihat, diraba, ditrawang).
"Target setiap pulau ada 50 orang dari masyarakat umum dan anak sekolah. Ada juga pemberian bantuan sosial bekerja sama dengan Baznas,” tutur Bandoe.
Untuk penukaran uang, BI Jatim akan membawa Rp7,7 miliar uang tunai yang lebih banyak uang pecahan Rp 20.000 ke bawah.
Sebab, pecahan itu yang banyak rusak karena sering dipakai transaksi. Layanan penukaran akan menggunakan sistem pemesanan go show.
Artinya masyarakat yang datang akan dilayani saat itu juga tanpa perlu memesan jauh-jauh hari.
"Kami juga melakukan edukasi CBP (Cinta, Bangga dan Paham) Rupiah," urai Bandoe guna memastikan ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan layak edar.
Menurutnya, dengan adanya kegiatan literasi dan edukasi tersebut juga bagian mendukung kelancaran aktivitas perekonomian serta memperkuat koordinasi berbagai pihak demi memastikan uang rupiah beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, khususnya wilayah 3T.
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?