Waspada! Kasus DBD Kabupaten Malang Meningkat
Masyarakat harus ikut serta berantas lingkungan dari sarang nyamuk dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN dengan 3 Plus. M yaitu Menguras, Menutup, Mendaur ulang) serta menerapkan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Malang, SJP – Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina.
Staff Dinas Kesehatan (Dinkes Kabupaten Malang) Subkor Subs pencegahan dan pengendalian penyakit menular Chairiyah SKM MM katakan Virus dengue terbagi menjadi 4 jenis yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4.
Virus penyebab demam berdarah memiliki karakteristik masing-masing. Pertama, dikenal dengan nama DEN-1, sangat mudah menyebar meskipun pada daerah yang belum pernah terjangkit sebelumnya.
"Penyebarannya cepat, virus DEN-1 tidak menyebabkan pengidapnya sakit parah, meskipun mewabah di suatu daerah paling mudah ditularkan ya karena sifatnya yang kuat ketika berada dalam tubuh baik dari nyamuk maupun manusia,"
Untuk DEN-2 dan DEN-3, yaitu DBD yang dinilai paling ganas, karena cenderung menyebabkan pengidapnya sakit parah hingga kejang-kejang.
"Jika terpapar keduanya pengidap akan memiliki tingkat kesakitan yang tinggi. DEN-2 dan DEN-3 bermutasi dengan baik pada tubuh manusia, sehingga sulit untuk diatasi apalagi pasien dengan sakit bawaan (komorbid)," ulasnya.
Seperti halnya yang terjadi pada salah seorang pengidap DBD di Kasembon Kabupaten Malang, pasien inj meninggal dunia sebab juga ada Komorbid.
Chairiyah jelaskan bahwa jumlah kasus meningkat di bulan yang sama dibanding tahun lalu dimana ahun 2024 hingga Februari ada 314 kasus. 184 (Januari) 140 (Februari) total 314 Naik naik dibanding tahun sebelumnya dengan total 277 januari februari Januari 142, Februari 135.
"Meninggal di bulan Februari 1, dan kemarin (tahun lalu) 9 (meninggal dunia, kurun waktu) satu tahun. Tapi untuk Januari Februari tahun lalu gak ada. Yang meninggal dunia bulan ini ada 1 dewasa di kasembon, karena dia ada komorbid jantung usia lansia," katanya saat dikonfirmasi.
Ia melanjutkan, terakhir ada DEN-4, yaitu jenis virus yang paling sedikit ditemukan dan tidak ganas. Virus ini juga paling jarang diteliti, karena paling sedikit jumlah penyebarannya.
Meskipun pihak Dinkes juga optimalisasi penagangan baik Fogging dan pembagian serbuk anti jentik nyamuk.
Namun ia tetap ingatkan masyarakat agar turut serta berantas lingkungan dari sarang nyamuk dengan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN dengan 3 Plus yaitu Menguras, Menutup, Mendaur ulang) serta menerapkan Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Plus artinya, hindari gigitan nyamuk, memasang kelambu, hati-hati jika tidur siang karena nyamuk penyebar virus ini disiang, memakai repellent atau lotion anti nyamuk, pakai celana panjang ya meski siang hari, itu juga bisa membantu hindari gigitan," imbaunya.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?