Tasyakuran dan Doa Bersama: Kemenag Jatim Syukuri Kesuksesan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Embarkasi Surabaya
Proses penyelenggaraan masa haji 2024 Embarkasi Surabaya telah usai, beragam inovasi yang diterapkan pada tahun ini membuahkan hasil yang positif dari awal keberangkatan hingga pemulangan jemaah haji.
Surabaya, SJP - Rasa syukur dipanjatkan oleh seluruh pihak yang terlibat dalam masa operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H / 2024 yang telah berakhir pada Senin (22/7) kemarin.
Sehubungan dengan itu, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan tasyakuran haji dan doa bersama di aula setempat pada Selasa (23/7).
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kepala Bagian Tata Usaha, para Kepala Bidang dan Pembimbing Masyarakat, juga Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Tidak ketinggalan, adapun Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, serta para perwakilan jemaah haji dari masing-masing kabupaten/kota se-Jawa Timur yang turut hadir dalam kegiatan yang penuh rasa syukur dan haru itu.
Plt Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Mufi Imron Rosyadi mengungkapkan beragam inovasi-inovasi yang mendukung suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, mulai dari proses keberangkatan, proses ibadah haji, hingga pemulangan.
Pertama adalah Embarkasi Surabaya yang menyediakan proses penerimaan One Stop Service (OSS), yang membuat segala proses haji langsung tuntas disaat penerimaan.
Bahkan dengan layanan OSS, paspor dan living cost yang biasanya diberikan jelang pemberangkatan ke bandara, diberikan ketika proses penerimaan atau jemaah baru datang di asrama haji.
“Dengan adanya OSS, jemaah dapat memiliki waktu istirahat lebih banyak di asrama haji,” tutur Ketua PPIH Embarkasi Surabaya dalam sambutannya.
Kedua, adapun inovasi fast track di Bandara Juanda, yakni fasilitas preclearance atau pemeriksaan dokumen keimigrasian, seperti visa dan paspor, dilakukan oleh Keimigrasian Pemerintah Arab Saudi di Bandara, sehingga jemaah haji bisa langsung menuju bus untuk ke hotel usai tiba di bandara Madinah atau Jeddah.
"Jalur fast track ini sangat membantu karena begitu sampai di tanah suci, jemaah dapat langsung naik ke bus menuju hotel tanpa harus antri berlama-lama di bandara," ungkapnya.
Ketiga, inovasi layanan jasa angkut koper kabin yang meringankan para jemaah haji ketika mereka tiba di Embarkasi Surabaya, karena para jemaah tidak perlu repot-repot membawa tas koper kabinnya dan akan dibawakan hingga di depan kamar masing-masing.
Keempat, yang tidak kalah inovatif ialah penyediaan mobil golf di asrama haji yang siap mengantarkan para jemaah dari gedung penerimaan menuju ke kamarnya.
Tidak berhenti di embarkasi saja, inovasi-inovasi baru juga hadir di tanah suci, contohnya skema murmur yang sangat ramah lansia, karena metode ini memungkinkan jemaah untuk cukup mabit (bermalam) dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.
Bahkan, jemaah Indonesia saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
Belum selesai, Mufi juga menyoroti inovasi jatah makan ganla jeda yang baru diterapkan pada penyelenggaraan haji tahun ini, yang mana para jemaah menerima full jatah makan selama di tanah suci.
“Karena makan sudah disiapkan panitia, para jemaah cukup fokus beribadah selama di tanah suci tanpa merasa bingung harus memasak atau membeli makanan di luar,” jelas Mufi.
“Semua inovasi-inovasi layanan ini semakin memudahkan dan meringankan para jemaah haji. Kita tidak boleh menutup ada, meskipun ada beberapa hal yang perlu dievaluasi, tetapi layanan haji tahun ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” sambungnya.
Tidak lupa juga, ia kembali mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu penyelenggaraan ibadah haji 2024.
Masih di lokasi yang sama, adapun Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Abdul Haris melaporkan hasil survei kepuasan jemaah terhadap layanan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji bidang kesehatan (PPIH) Embarkasi Surabaya.
“Hasil survei menunjukkan 69,5 persen jemaah merasa sangat puas dengan layanan haji; 28,6 persen merasa puas; 2,7 persen merasa cukup puas," ungkap Haris.
"Sedangkan jemaah yang merasa tidak puas sejumlah 0,2 persen dan 0,3 persen merasa sangat tidak puas,” lanjut pria yang juga Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya ini.
Dari hasil tersebut, Haris menyimpulkan bahwa sebagian besar para jemaah haji bisa dibilang merasa sangat puas terhadap layanan haji.
Sebagai informasi tambahan, pada kegiatan tersebut juga ditampilkan video-video testimoni baik dari jemaah haji maupun pemerintah daerah terkait kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 2024, sebagai wujud apresiasi dan hiburan usai proses haji yang lama ini telah selesai dengan baik. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?