Tahun 2023 Dinkes Jombang Temukan 269 Kasus Baru HIV/AIDS, Lihat Rinciannya!
Sampai bulan Oktober, Dinkes Jombang mencatatkan angka 269 kasus penderita HIV/AIDS. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yakni 196 kasus.
Kabupaten Jombang, SJP - Meski mendapat label kota santri, Kabupaten Jombang masih belum terbebas dari ancaman virus HIV/AIDS. Bukannya terbebas, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat bahkan mencatat kenaikan angka penderita penyakit yang mematikan ini.
Dari awal tahun 2023 sampai bulan Oktober, Dinkes Jombang mencatatkan angka 269 kasus penderita HIV/AIDS. Angka tersebut naik dari tahun sebelumnya yakni 196 kasus.
Kepala Dinkes Jombang Budi Nugroho melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Haryo Purwono mengatakan, ada peningkatan angka kasus HIV/AIDS.
Terdapat 269 kasus sampai Oktober 2023. Dengan rincian, 229 penderita dari warga Jombang dan 40 dari luar Jombang.
”Ada 269 kasus baru sampai Oktober kemarin," kata Haryo, Senin (4/12/2023).
Dari total 229 kasus di Jombang, sebanyak 91 kasus berada di sejumlah kecamatan. Di antaranya, sebanyak 24 kasus dari Kecamatan Jombang, 18 kasus dari Kecamatan Mojoagung, 18 kasus dari Jogoroto, 15 kasus dari Diwek dan 17 kasus dari Kecamatan Kabuh.
”Kita juga mencatat luar daerah sebanyak 40 orang," ujarnya.
Kasus ditemukan di sejumlah pelayanan kesehatan di Jombang, namun Haryo memastikan jika identitas bersangkutan dari luar kota.
”Kasus HIV ini bagaikan fenomena gunung es. Yang sudah ketemu adalah hanya sebagian kecil,’’ terangnya.
Tidak pandang bulu, penyakit HIV/AIDS dapat diderita oleh berbagai kalangan usia. Bukan hanya kalangan dewasa, menurut Haryo paling banyak kasus diderita kalangan usia 25 sampai 29 Tahun.
Faktornya juga beragam, namun paling banyak adalah hubungan seksual bebas. Kenaikan angka juga dipengaruhi semakin banyaknya Faskes yang mampu mendeteksi kasus HIV/AIDS.
”Faktor utama adalah semakin banyak Faskes yang bisa deteksi kasus,’’ tandasnya.
Adapun data perkembangan kasus HIV AIDS dalam tiga tahun terakhir, Haryo merinci. Pada 2020, terncatat ada 179 kasus baru, tahun 2021 Dinkes mencatat kenaikan angka 156 kasus, berikutnya tahun 2022 ada temuan 196 kasus. Data terakhir 2023 sampai Oktober ada 269 kasus. (**)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?