Stellantis Pastikan Tidak Latah Banting Harga Seperti Tesla
Stellantis, dikenal sebagai salah satu industri paling menguntungkan dan selalu jadi pioneer pasar kendaraan listrik
Amsterdam, SJP – Stellantis tidak akan latah ikuti trik banting harga seperti Tesla.
Hal ini disampaikan CEO Stellantis, Carlos Tavares, yang lindungi profitabilitas produsen mobil tersebut.
Stellantis, dikenal sebagai salah satu industri paling menguntungkan dan selalu jadi pioneer pasar kendaraan listrik.
Tavares katakan trik pangkas harga dapat membahayakan keberlangsungan perusahaan
Tavares, saat meluncurkan platform baru perusahaan untuk kendaraan listrik berkapasitas baterai besar, tekankan pentingnya menjaga kewarasan harga di arena EV.
Dengan semakin kompetitifnya pasar kendaraan listrik, beberapa produsen mobil terpaksa melakukan pemotongan harga secara drastis untuk raih konsumen.
Salah satunya Tesla yang turunkan harga Model Y di Eropa dan juga di Tiongkok.
Namun, Stellantis berbeda dimana sang CEO yakin bahwa trik banting harga dapat sebabkan perang harga yang merusak dan pada akhirnya merugikan industri itu sendiri.
“Jika Anda memutuskan untuk memotong harga tanpa mempedulikan realita biaya yang Anda keluarkan, Anda bisa bangkrut dan saya berusaha hindari persaingan menuju kejatuhan,” begitu katanya.
Dia memperingatkan agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan perusahaan tertentu, yang tidak dia sebutkan namun jelas-jelas mengacu pada Tesla, yang profitabilitasnya "jatuh secara brutal" setelah penurunan harga secara agresif.
Stellantis yang dibentuk melalui merger Fiat Chrysler dan PSA Group, yang termasuk Chrysler, Citroen, dan Peugeot, pada tahun 2021 tidak asing dengan tantangan industri otomotif.
Meskipun perusahaan ini memiliki kehadiran yang kuat di pasar kendaraan listrik Eropa, mereka baru saja bersiap untuk meluncurkan model serba listrik pertamanya di Amerika Serikat tahun ini, termasuk Jeep Wagoneer yang serba baru.
Yang membedakan Stellantis dari beberapa pesaingnya adalah profitabilitasnya, yang bertindak sebagai perisai terhadap tekanan perang harga.
Tavares tekankan kekuatan finansial perusahaan memungkinkannya tahan godaan banting harga yang berpotensi menimbulkan bencana bagi pesaing yang kurang stabil secara finansial.
Stellantis merasa kuat dengan margin laba bersihnya yang meningkat sebesar 22,65% dibandingkan tahun lalu dan berada di angka 11,1%.
Sementara Tesla sejauh ini alami penurunan sebesar 48,24% - menjadi 7,94%. (**)
Sumber: ArenaEV
Editor: trisukma
What's Your Reaction?