SPPG Kodim 0822 Bondowoso Siap Distribusikan Makan Bergizi Gratis
Dapur untuk memasak MBG ini, nantinya akan dibangun di beberapa titik di Bondowoso, untuk mempermudah dan mempercepat pendistribusian kepada penerima.
BONDOWOSO, SJP – Meskipun sampai saat ini belum ada petunjuk teknis dari pemerintah pusat tentang pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG), Pemerintah Kabupaten Bondowoso menyatakan siap melaksanakan program tersebut.
Persiapan itu terus dilakukan dengan mengecek dapur masak milik Kodim 0822, yang nantinya akan digunakan untuk mensuplai makanan yang akan dibagikan kepada sekira 30 ribuan pelajar di Bumi Ki Ronggo.
Penjabat (Pj) Bupati Bondowoso, Muhammad Hadi Wawan Guntoro, langsung meninjau proses uji coba masak serta melihat langsung sarana prasarana yang ada, di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), untuk memastikan apakah sudah memenuhi standar atau belum.
“Ini kami lakukan untuk menginventarisasi semua kebutuhan dan kelengkapan SPPG milik Kodim 0822. Intinya kami antisipatif meski belum ada petunjuk teknisnya,” ujarnya, Kamis (2/2/2025).
Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0822 Bondowoso, Letkol Arh Achmad Yani, menjelaskan, SPPG ini diproyeksikan akan menghasilkan 3 ribu masakan, yang nantinya akan disalurkan kepada pelajar dan yang membutuhkan.
Dapur satu-satunya yang ada di eks markas 514 di Jalan Saliwiryo Pranowo ini, masih memerlukan beberapa tambahan sarana pendukung, seperti saluran pembuangan limbah.
“Masih perlu ada saluran pembuangan agar makanan higienis, terjamin dan para pekerja yang memasak tidak terganggu,” ujar Dandim 0822 kepada suarajatimpost.com.
Melihat jumlah penerima yang berkisar 20-30 ribuan pelajar dari tingkat Paud, TK, SD, SMP dan SMA, serta ibu hamil dan balita, memang memerlukan tambahan SPPG agar mampu memenuhi kebutuhan penerima makan bergizi gratis.
“Di sini mampu memenuhi 3 ribu penerima. Artinya kita perlu tambahan sekira 10 SPPG lagi yang harus tersebar di seluruh Kabupaten Bondowoso,” ucapnya.
Adanya SPPG ini, kata Dandim, juga bisa menyerap tenaga kerja di Bondowoso. Pasalnya, masing-masing dapur memerlukan setidaknya 50 orang pekerja. Selain itu, bahan yang digunakan diutamakan dari wilayah sekitar.
“Ini sesuai dengan penekanan dari pemerintah pusat, dimana bisa memanfaatkan SDM di sekitar SPPG dan memanfaatkan bahan makanan yang ada di Bondowoso,” ujarnya.
Untuk mempercepat proses pendistribusian makanan nantinya, setiap dapur mendapatkan bantuan dua unit kendataan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Hal ini dikarenakan makanan harus sampai sekira pukul 09.00 – 10.00 WIB.
“Syaratnya dari SPPG ke tempat pendistribusian, jaraknya maksimal 4 kilometer, agar makanan yang dikirim bisa sampai dalam kondisi segar dan tidak basi,” ungkap Ahmad Yani. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?