SLF Didapat Pelindo, Operasional Jalan Flyover Terminal Teluk Lamong (TTL) Diresmikan Wali Kota Surabaya
SLF menjadi syarat utama untuk pengoperasian jalan fly over TTL yang dinyatakan siap digunakan dalam waktu dekat serap nilai investas Rp 1,8 Triliun.
Surabaya, SJP - Didapatkanya Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota Surabaya tandai peresmian operasional Jalan Flyover Terminal Teluk Lamong (TTL) ditandai Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (20/9).
Direktur Investasi Pelindo (Persero) Boy Robyanto ungkapkan keberadaan fly over TTL ini sebenarnya sudah selesai sejak 2022 dengam nilai investasi Rp 1,8 triliun.
"Itu ditandai dengan didapatkanya Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kota Surabaya," ujarnya.
Dijelaskan Boy Robbyanto bahwa SLF menjadi syarat utama untuk pengoperasian jalan yang dinyatakan siap digunakan dalam waktu dekat.
Selanjutnya, pasca menyelesaikan proses pembangunan, flyover tersebut langsung melewati berbagai uji kelayakan dan memenuhi seluruh standar keamanan yang ditetapkan pada 14 Mei 2024.
"Sejak itu, pemerintah kota Surabaya resmi menerbitkan SLF untuk jalan tersebut," terangnya.
Dengan diterbitkannya SLF, pihak Pelindo siap untuk segera mengoperasikan flyover ini.
"Kami yakin infrastruktur ini akan mempermudah akses ke Terminal Teluk Lamong dan sekitarnya,” optimisnya.
Boy menambahkan bahwa flyover ini merupakan hasil kerja sama yang sukses antara Pelindo dan Pemerintah Kota Surabaya.
Senada dalam sambutan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat pengguntingan pita bersama jajaran direksi Pelindo regional 3, Direktur Investasi Pelindo (Persero) Boy Robyanto.
"Diresmikanya operasional fly over TTL ini menjadi penggerak ekonomi di Surabaya. Ini adalah solusi satu upaya urai kepadatan aktifitas truk dan bongkar muat yang akan dan keluar dari pelabuhan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Surabaya," ucap Eri Cahyadi.
Diyakini Eri, atas operasional TTL ini juga jadi bagian roda perekonomian di Surabaya khususnya di sekitar fly over ini semakin tumbuh. Kami akan bantu untul penetapan areal parkir bagi truk di sekitar.
Harapannya, sambung Eri adanya fly over TTL juga dapat mengurangi kemacetan yang ada di sepanjang Jalan Raya Oso Wilangon.
"Dan yang pasti kegiatan logistik akan semakin bergerak lalu lintas truk semakin meningkat dan logistik akan bertambah dna memberikan akses yang lebih baik bagi masyarakat dan pelaku logistik," tuturnya.
Guna diketahui, Flyover Terminal Teluk Lamong merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang bertujuan meningkatkan konektivitas logistik dan mengurangi kemacetan di Surabaya Barat.
Secara denah lokasi disebutkan dengan panjang 2,4 kilometer, rute jalan ini akan terhubung langsung dengan Pintu Tol Romokalisari II, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), dan Stadion Gelora Bung Tomo. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?