Siap Wadahi Kawula Muda, Paslon MuRah Gelar Diskusi Publik dengan Generasi Z Jombang
JOMBANG, SJP - Anak muda memiliki potensi energi, mobilitas tinggi dan jiwa kreativitas yang tak terbantahkan. Lingkungan sosial sangat mempengaruhi karakter anak muda untuk berkembang dan meraih cita-cita. Bukan diasingkan atau tidak dipedulikan. Melainkan dirangkul untuk berdaya.
Setidaknya, demikian petikan pelajaran yang dapat disimpulkan dari dialog inspiratif kaum muda bersama Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Jombang, Mundjidah dan Sumrambah. Kegiatan yang berlokasi di kawasan Stadion Merdeka Jombang itu digelar pada Sabtu (9/11/2024).
Dalam acara yang dibalut dengan tema “Hajar Murah” itu, Mundjidah dan Sumrambah hadir di tengah anak-anak muda untuk berdialog dan menjawab berbagai pertanyaan. Paslon berjuluk MuRah itu memaparkan gagasannya seputar anak muda, generasi Z, dan generasi milenial.
Salah satu pertanyaan yang diajukan yaitu tentang gangster yang kerap membuat onar di Kabupaten Jombang. Dengan senyum khasnya, Sumrambah merespon dengan serius pertanyaan tersebut. Menurutnya, anak muda wajib dirangkul dan diberi ruang aspirasi.
Tidak hanya itu, Sumrambah melanjutkan, anak muda juga perlu difasilitasi dengan sarana eksistensi yang bisa mewadahi kebutuhan kreasi anak-anak muda. Masalah anak muda tidak bisa dilihat dari satu sisi, butuh keseriusan dan analisa untuk menemukan peluang dari setiap tantangan yang dihadapi.
Pria yang akrab dipanggil Mas Rambah itu mencontohkan, negara Amerika Serikat (AS) dalam menangani masalah gangster. Pada tahun 1970-an AS pernah menghadapi situasi parah dengan maraknya aksi gangster dan aksi-aksi kenakalan remaja lainnya.
“Untuk menangani hal-hal seperti itu, kita perlu belajar dari Amerika. Di Amerika pada tahun 1970-an, tingkat kenakalan remajanya waktu itu sangat parah. Kemudian apa yang dilakukan? Mereka membuat liga basket SMA,” ungkap Mas Rambah dalam sebuah pesan singkat, Sabtu (9/11/2024).
Wakil bupati Jombang periode 2018-2023 itu mengatakan, pada dasarnya, menjadi gangster ataupun preman bukanlah cita-cita mereka. Oleh sebab itu, dibutuhkan saluran positif sebagai pendekatan utama sekaligus sebagai alternatif dalam menyalurkan energi anak muda.
"Tidak ada orang yang bercita-cita menjadi preman. Tidak ada orang yang bercita-cita menjadi orang nakal. Nakal menjadi preman terus bertengkar itu sebenarnya karena saluran energi anak-anak muda yang kurang," jelas Mas Rambah.
Menurutnya, pemerintah harus memperbanyak ruang aktualisasi. Pemuda penyuka seni musik diarahkan ke kegiatan musik. Penggemar olahraga diarahkan ke kegiatan olahraga. Penyuka seni lukis diarahkan ke seni lukis. Peminat penelitian juga arahkan ke ranah penelitian.
"Hanya itu cara kita untuk mengalihkan energi anak muda. Anak muda ini kan adalah anak yang sedang ingin-inginnya mengaktualisasi keinginannya. Sedang mencari pengakuan diri. Selama masih ada ruang aktivitas yang mereka bisa lakukan untuk mengalirkan energi positif pasti akan mereka lakukan," ujarnya.
Pihaknya berjanji akan memberikan wadah sebanyak mungkin kepada generasi muda untuk menyalurkan energi positif, agar terhindar dari aktivitas negatif, seperti kegiatan gangster.
"Itu yang harus kita lakukan untuk menangani gangster dan sebagainya. Jombang bukan daerah gangster, tapi memang ada bibit-bibit luar yang infiltrasi ke Kabupaten Jombang di beberapa titik terjadi," calon wakil bupati Jombang nomor urut 1 itu.
Hal senada disampaikan Mundjidah Wahab atau Mbah Mun. Calon bupati (cabup) nomor urut 1 itu berjanji akan membuka ruang aspirasi selebar-lebarnya untuk anak muda. Pihaknya akan menunjang dan memfasilitasi anak muda dengan sarana yang bisa meningkatkan potensi anak muda.
“Jangan khawatir, meski usia kami tidak lagi muda, tetapi jiwa kami tetap muda. Kedepan, insyaallah yang diperlukan anak muda akan kami fasilitasi. Kami buka ruang aspirasi selebar-lebarnya," ucap putri salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Wahab Chasbullah itu, Sabtu (9/11/2024).
Pantauan di lokasi acara, antusiasme anak muda di Kota Santri dalam mengikuti kegiatan itu sangat tinggi. Sejak pukul 15.00 WIB, puluhan anak muda dari berbagai komunitas memadati lokasi berlangsungnya acara. Selain diskusi publik, acara tersebut juga berisi beragam hiburan, seperti live musik. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?