Sambut SNBP dan SNBT 2024, ITS Adakan Sosialisasi dan Kenalkan 4 Prodi Baru

Skema SNBT kali ini memberikan opsi maksimal 4 prodi dengan ketentuan, pendaftar harus memilih 2 program akademik (sarjana) dan dua program vokasi (D3 dan D4 atau sarjana terapan). 

05 Feb 2024 - 14:15
Sambut SNBP dan SNBT 2024, ITS Adakan Sosialisasi dan Kenalkan 4 Prodi Baru
Potret Direktur Pendidikan ITS Prof Dr Eng Siti Machmudah ST MEng (Humas ITS/SJP)

Surabaya, SJP - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali gelar sosialisasi penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2024, sekaligus mengenalkan 4 program studi (prodi) baru yang dapat dipilih pada Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024. 

Sosialisasi yang dilakukan secara daring itu juga merupakan upaya dari ITS untuk mempersiapkan regenerasi putra-putri terbaik bangsa, utamanya dalam penyediaan prodi yang lebih luas dan beragam.

Direktur Pendidikan ITS Prof Dr Eng Siti Machmudah ST MEng mengungkapkan, prodi tersebut terdiri dari Prodi Sains Data dari Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD), Prodi Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan Prodi Rekayasa Kecerdasan Artifisial (RKA) dari Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC), serta Prodi Kedokteran dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKK). 

“Sebelumnya tahun 2023 lalu keempat prodi tersebut hanya ada di Seleksi Mandiri, namun saat ini sudah bisa dipilih pada SNBP dan SNBT,” ujar Machmudah, Senin (5/2/2024).

Saat ini ITS memiliki total 44 pilihan prodi sarjana (S1) serta 8 prodi D4 atau sarjana terapan yang dapat dipilih, bahkan Machmudah membeberkan bahwa ada 1 prodi baru lain yang masih menunggu pengesahan akreditasinya yakni Prodi Inovasi Digital yang bertada di bawah Departemen Sistem Informasi dari FTEIC.

Machmudah juga menyampaikan, skema Seleksi Mandiri Prestasi ITS kini telah berubah nama menjadi Seleksi Mandiri Berbeasiswa yang mana akan memberikan beasiswa bagi pendaftar yang mempunyai prestasi luar biasa. 

Beasiswa tersebut berupa kebebasan dari kewajiban membayar Iuran Pengembangan Institut (IPI) atau yang sebelumnya dikenal dengan Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI). 

“Jadi hanya wajib membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT),” terangnya.

Menyesuaikan peraturan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang berlaku, Machmudah menginformasikan jika peserta yang telah diterima pada program IUP kemudian dinyatakan lolos pada SNBP, maka kelolosan di IUP akan dianulir.

Berbeda dengan pendaftar yang diterima di IUP, namun juga dinyatakan lolos lewat jalur SNBT. Apabila pendaftar tersebut tidak melakukan daftar ulang pada SNBT, maka ia tetap dinyatakan diterima di IUP. 

Guru besar Departemen Teknik Kimia ini merincikan bahwa dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini, ITS menyediakan kuota SNBP sebanyak 1.564 kursi atau sebesar 23,81 persen, SNBT sebanyak 2.189 kursi atau sebesar 33,32 persen, dan Seleksi Mandiri sebanyak 2.817 kursi atau 42,88 persen dari keseluruhan kuota. 

Adapun Koordinator Humas dan Promosi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Dr Dra Ismaini Zain MSi yang memaparkan terkait sistem seleksi yang diusung oleh SNPMB tahun 2024 yang memiliki beberapa pembaruan kebijakan.

Salah satu kebijakan tersebut adalah aturan blokade pada pendaftar yang telah lolos salah satu skema seleksi yang mengatur setiap pendaftar lolos SNBP secara otomatis tidak dapat mengikuti SNBT, maupun Seleksi Mandiri di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) manapun, begitupun dengan pendaftar yang telah lolos SNBT juga tidak dapat mendaftar pada Seleksi Mandiri. 

Informasi lain yang disampaikan adalah skema SNBT kali ini memberikan opsi maksimal 4 prodi dengan ketentuan, pendaftar harus memilih 2 program akademik (sarjana) dan dua program vokasi (D3 dan D4 atau sarjana terapan). 

Sedangkan bila pendaftar memilih 3 prodi, maka diwajibkan memilih 2 program akademik dan 1 program vokasi atau sebaliknya.

“Pada intinya semua program sama saja sehingga agar pembagiannya merata kita berlakukan aturan ini,” tegas dosen Departemen Statistika ITS itu.

Ismaini mengingatkan bahwa seluruh tahapan telah dibagikan sejak awal untuk mencegah terjadinya kelalaian dan keterlambatan, maka dirinya berharap baik sekolah dan calon mahasiswa saling bersinergi untuk meraih hasil terbaik. 

“Semoga apapun hasilnya nanti, kita semua tetap berbahagia dan mampu menjadi insan yang bermanfaat,” pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow