Remaja Aniaya Siswa SMP Banyuwangi Sempat Berseloroh Beri Uang Berapapun untuk Ganti Rugi
Saat menjenguk di rumah sakit, orang tua pelaku sampai bersujud meminta maaf kepada Kholifah. Kepada Kholifah, orang tua pelaku pun sampai mau menjual barang-barang untuk bisa mengganti biaya pengobatan.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Pelaku penganiayaan siswa SMP di Banyuwangi sempat berseloroh di hadapan ibu korban. Remaja berinisal B itu mengaku akan memberikan ganti rugu seberapapun biaya yang diminta.
"Dia datang diantar orang terus bilang mau ganti rugi. Dia bilangnya ayo keluar saya ambilkan uangnya," kata Kholifah Yuliani ibu RDA (13) korban penganiayaan, Ahad (15/10/2023).
"Anaknya songong. Kayak gak ada beban dan gak merasa bersalah," imbuhnya.
Hal itu membuat Kholifah semakin geram. Pihak sekolah sempat memediasi orang tua pelaku pun didatangkan.
Saat menjenguk di rumah sakit, orang tua pelaku sampai bersujud meminta maaf kepada Kholifah. Kepada Kholifah, orang tua pelaku pun sampai mau menjual barang-barang untuk bisa mengganti biaya pengobatan.
"Orang tuanya sampai sujud-sujud minta maaf, katanya mau jual hp untuk membantu biaya pengobatan. Tapi kan itu tidak cukup," jelasnya.
Oleh karenanya Kholifah tetap kekeuh melanjutkan penganiayaan ini ke ranah hukum. Ia tak terima.
"Biarkan hukum yang memprosesnya. Anak saya luka parah dan trauma berat. Saya sudah laporkan kasus ini ke Polresta Banyuwangi," tegasnya.
Kholifah saat ini mengaku kebingungan untuk biaya pengobatan anaknya yang tengah di rawat di RSUD Blambangan. Informasi dari dokter, biaya rawat inap dan operasi ditaksir belasan juta rupiah.
"Saya kemarin sudah diminta mempersiapkan uang Rp 10 juta untuk operasi. Itu belum obat dan biaya kamar. Saya bingung uangnya dari mana. Saya ini cuma jualan nasi penghasilan tidak seberapa," kata Kholifah sembari menangis.
Sebagai informasi, kasus penganiayaan itu menimpa Siswa Kelas 2 SMP di Banyuwangi berinsial RDA (13), Jumat (13/10/2024) lalu.
Ia dihajar oleh B yang tak lain teman seangkatannya. Motif penganiayaan ini tidak jelas. Menurut ibu korban hanya dipicu karena RDA sering memperhatikan B. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?