Rayakan Bulan Gus Dur 2023 di Jombang, Inayah Wahid Ungkap Etika Demokrasi

Inayah Wahid berharap warisan pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari atau Mbah Hasyim dan Gus Dur tetap bisa disebarkan, yakni mengenai warisan etika Demokrasi Gus Dur. 

18 Dec 2023 - 12:30
Rayakan Bulan Gus Dur 2023 di Jombang, Inayah Wahid Ungkap Etika Demokrasi
Inayah Wahid beserta pengasuh Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz berziarah ke Makam Gus Dur. (Fredi)

Kabupaten Jombang, SJP - Bulan Gus Dur 2023 menjadi momen untuk memetik pelajaran tentang etika Demokrasi di Indonesia.

Inayah Wahid putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengungkap hal tersebut usai ziarah ke makam Zuriah KH Hasyim Asy'ari, di kompleks pemakaman Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Ahad (7/12/2023) kemarin. 

Kedatangan Inayah Wahid didampingi pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin, Plt Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB) Ahmad Mahendra serta komunitas lintas Agama dan Etnis. 

Inayah Wahid berharap warisan pemikiran Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari atau Mbah Hasyim dan Gus Dur tetap bisa disebarkan, yakni mengenai warisan etika Demokrasi Gus Dur. 

Mengingatkan Etika Demokrasi Gus Dur dipakai sebagai tema untuk perayaan bulan Gus Dur di Ciganjur, Jakarta.

"Hari ini relevan Gus Dur sempat bahkan membuat tulisan tentang bagaimana kondisi yang seolah-olah demokrasi, seolah-olah konstitusional, seolah-olah taat hukum, seolah-olah kita ini sebenarnya bebas, tapi kemudian apakah betul kondisinya seperti itu," ungkap Inayah Wahid kepada wartawan. 

Menurut Inayah, Gus Dur di era tahun 90-an cukup getol menyuarakan dan mempertanyakan praktek demokrasi di Indonesia. 

"Apakah hari ini demokrasi yang kita dapatkan sebenarnya memang betul-betul demokrasi atau hanya seolah-olah demokrasi," terang Inayah. 

Mewakili keluarga besar Gus Dur, Inayah Wahid mengucapkan terima kasih atas pihak Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari (Minha) Tebuireng Jombang beserta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI). 

"Kami merasa itu satu jalan dengan keinginan kami, harapan kami supaya bukan hanya masalah haulnya, bukan masalah hanya didoakan saja, tapi juga kemudian bagaimana warisan-warisan pemikiran Gus Dur, warisan-warisan pemikiran Mbah Hasyim tetap bisa disebarkan," jelasnya. 

Sementara itu, Plt Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, keberadaan Minha sendiri bukan hanya sekedar fisik di bawah MCB. Minha Tebuireng, Jombang tidak hanya sekadar menjadi etalase, namun juga menjadi sarana untuk menjaga nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Gus Dur dan KH Hasyim Asy'ari. 

"Ada banyak nilai yang harus tetap dijaga. Seperti multi kultur, membela minoritas, kebangsaan. Soal menjaga keindonesiaan itu penting, dan itu adalah tugas kita bersama, termasuk pemerintah," ungkap Ahmad Mahendra. 

Mahendra memiliki komitmen mengabarkan pemikiran Gus Dur dan Mbah Hasyim Asy'ari. Pemikiran yang akan terus kita bicarakan, terus digelorakan. Bagaimana perjuangan beliau menjaga kebangsaan, menjaga keindonesiaan. 

"Yang tentu pada zamannya, perlu terus diupdate dan terus disampaikan, terutama oleh pengikut Gus Dur ini," pungkasnya. (**)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow