Polresta Malang Kota Harapkan Operasi Semeru Turunkan Angka Kecelakaan

Kota Malang, SJP - Kasatlantas Kapolresta Malang Kota Kompol Aristianto Budi Sutrisno, mewakili Kapolresta Malang Kota Kombespol Budi Hermanto, pimpin 'Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Semeru 2024 Dan Pencanangan Aksi Keselamatan Jalan Polresta Malang'. 

Apel yang digelar di halaman Mapolresta Malang Kota ini dihadiri personil Kepolisian, baik PJU, Personil dari TNI AD, kemudian hadir juga perwakilan dari paguyuban Ojek Online dari berbagai platform, siswa-siswi sekolah, serta Mahasiswa.

Kasatlantas sebut jika Operasi Keselamatan Semeru 2024 bakal dilaksanakan selama 14 hari.

Dalam gelar Apel tersebut Aris juga menyampaikan deklarasi terkait keselamatan pengguna jalan untuk bersama-sama stakeholder, dari SMA, kemudian dari komunitas otomotif.

"Jadi kita hari ini kita juga menyampaikan deklarasi untuk bersama-sama stakeholder maupun mahasiswa, dan juga dari pengguna jalan yang selalu bersentuhan langsung dengan kami dijalan," ucapnya didepan awak media usai agenda digelar, Jumat (1/3).

Ia berharap dengan adanya deklarasi ini para pengendara dapat menyadari pentingnya keselamatan dijalan baik keselamatan diri maupun yang lain.

"Dengan adanya deklarasi ini diharapkan (pengguna jalan) menemukan rasa awerness dari masing-masing komunitas tersebut, sekarang ada operasi keselamatan, jadi kita harus fokus terhadap keselamatan diri sendiri maupun orang lain terutama dijalan raya," imbuhnya.

Sebelumnya pria yang akrab di panggil Aris ini menyampaikan pesan dari Kapolresta Malang Kombespol Budi Hermanto bahwa di Kota Malang bahwa ada puluhan kasus kecelakaan yang terjadi selama 2024.

Artinya dengan adanya operasi Semeru pihak Polresta Malang Kota berharap ada penurunan angka kecelakaan.

"Dengan digelarnya operasi keselamatan Semeru 2024 ini diharapkan mampu menekan angka kecelakaan lalu lintas di kota Malang juga menurunkan tingkat pelanggaran lalu lintas yang terjadi yang sebagian besar didominasi oleh pelanggaran kasat mata seperti tidak menggunakan helm saat berkendara roda dua melanggar marka dan pengukuran knalpot yang tidak sesuai spesifikasi," ucapnya saat beri sambutan.

Lebih lanjut ia juga katakan bahwa pada hakekatnya kecelakaan lalu lintas cenderung diawali dari pelanggaran lalu lintas, maka dari itu ia imbau untuk meningkatkan sosialisasi dan edukasi tertib berlalu lintas kepada seluruh elemen masyarakat demi terciptanya masyarakat kota Malang untuk tertib berlalu lintas.(*)

Editor: Tri Sukma