Penyebab Kematian Mendadak Puluhan Sapi di Kediri Belum Jelas
Vaksinasi PMK di lokasi tersebut ternyata cukup minim, dan hewan ternak yang mati belum tervaksinasi PMK.
Kabupaten Kediri, SJP - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri belum bisa memastikan penyebab kematian mendadak puluhan ekor sapi milik warga di Desa Kaliboto, Kecamatan Tarokan.
Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih mengatakan, setelah mendapat laporan kasus kematian sapi secara mendadak, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan melakukan rapid test Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Tetapi hasil rapid test di lokasi, hasilnya negatif. Sapi milik warga tidak terpapar PMK," kata Tutik, Selasa (4/6/2024).
Belakangan diketahui, kasus kematian sapi secara mendadak di Desa Kaliboto tersebut sudah terjadi sejak Mei 2024. DKPP Kabupaten Kediri menerima laporan kurang lebih dari 8 peternak dengan jumlah sekitar 18-20 sapi yang mati.
Menurut Tutik, untuk memastikan penyebab kematian mendadak itu butuh dilakukan evaluasi lanjutan. Dia juga menyebut vaksinasi PMK di lokasi tersebut yang ternyata cukup minim.
"Kebetulan hewan peternak yang mati ini masih belum tervaksin (PMK). Makanya kita perlu memastikan, butuh evaluasi lanjutan," tegasnya.
Untuk itu, Tutik mengimbau kepada warga agar segera melapor ketika hewan ternaknya mati mendadak. Laporan tersebut sangat penting terkait dengan penanganan dan diagnosa lanjutan.
"Kita dapat laporan itu setelah sapinya dikubur. Kalau begitu kita tidak bisa melakukan diagnosa lanjut, tidak bisa melihat gejala PMK atau penyakit lain. Akhirnya kita berhenti surveilans terhadap sapi yang masih hidup," tandasnya.
Sampai saat ini upaya DKPP Kabupaten Kediri adalah melakukan pemeriksaan ternak dan sosialisasi kepada peternak secara intensif. Utamanya untuk menjaga kebersihan kandang dan memberikan vitamin kepada hewan ternak. (*)
Editor: Rizqi ArdianĀ
What's Your Reaction?