Pemkab Bondowoso Bawa Pulang Dua Penghargaan Ketahanan Pangan

Dua penghargaan ini diberikan oleh Pj Gubernur Jawa Timur dalam puncak acara Hari Pangan Sedunia ke 44, sebagai reward kepada petani dan pemangku wilayah yang berhasil berinovasi dalam ketahanan pangan.

16 Oct 2024 - 14:30
Pemkab Bondowoso Bawa Pulang Dua Penghargaan Ketahanan Pangan
Kadis DPKP Bondowoso (tengah) diapit oleh dua penghargaan yang diterima oleh Kepala Desa Kalianyar dan ketua Poktan Suliyanto, usai acara puncak peringatan Hari Pangan Sedunia ke 44 di Surabaya (Foto : Rizqi/SJP)

BONDOWOSO, SJP – Kabupaten Bondowoso mendapat dua penghargaan prestisius yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dalam puncak acara peringatan Hari Pangan Sedunia ke 44, yang digelar pada Rabu (16/10/2024) di Surabaya.

Penghargaan ini merupakan hasil dari pengaplikasian program ketahanan pangan, di bawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso, bagi petani, kelompok tani dan kepala desa.

Salah satu penghargaan yang diterima, yakni, Awards Peduli Ketahanan Pangan Tahun 2024, kategori bidang pangan yang diberikan kepada Muhammad Fauzi Kepala Desa Kalianyar Kecamatan Ijen.

Kemudian, penghargaan kedua diterima oleh Suliyanto, yang menjadi Juara 1 Lomba Kreativitas dan Inovasi Teknologi Pertanian (Krenotek Tani) Provinsi Jawa Timur tahun 2024, dengan inovasi ‘Pesona C 41 Angker di Lahan Marginal’.

Kepala DPKP Bondowoso, Hendri Widotono mengatakan, penghargaan Juara 1 Lomba Krenotek Tani tersebut menjadi motivasi bagi seluruh petani, kelompok tani, dan kelembagaan petani di Bondowoso untuk bersama-sama menjaga ketahanan pangan di sektor pertanian.

“Ini pencapaian yang luar biasa dan saya harap bisa memotivasi petani dan mendorong lahirnya petani milenial yang mampu berinovasi dan memanfaatkan teknologi pertanian modern untuk ketahanan pangan nasional,” katanya dihubungi melalui sambungan telepon.

Selain itu, lanjut Hendri, Awards Peduli Ketahanan Pangan yang diterima Kades Kalianyar, menjadi bukti bahwa setiap desa di Kabupaten Bondowoso berpeluang dan mempunyai daya saing yang baik dalam mengembangkan sektor pertanian, agar ketahanan pangan di sebuah wilayah bisa terjaga.

“Semoga ini bisa memacu kepala desa yang lain untuk selalu melakukan aksi yang mendukung ketahanan pangan. Karena ketahanan pangan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas semua yang peduli atas ketahanan pangan,” tukasnya.

“Desa Kalianyar mendapat penghargaan, karena telah berkontribusi dengan mengalokasikan anggaran dari Dana Desa untuk sektor ketahanan pangan dan penanganan stunting,” imbuhnya.

Dirinya juga menambahkan, penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi siapa saja yang berhasil menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi, pemanfaatan lahan marjinal, peningkatan kualitas hasil produksi, serta pengelolaan cadangan pangan.

Kemudian, juga diberikan kepada pemangku wilayah yang sukses mengatur dan mengawasi kelancaran distribusi pangan, sehingga akses masyarakat terhadap pangan menjadi lebih mudah.

“Intinya, penghargaan ini diberikan kepada yang berhasil meningkatkan pemanfaatan pangan, seperti melalui penganekaragaman dan diversifikasi pangan lokal, serta peningkatan keamanan pangan. Ini bertujuan agar masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka,” jelasnya.

Kepala Desa Kalianyar, Muhammad Fauzi mengaku sangat bangga karena mendapatkan penghargaan tersebut. Raihan ini tentunya berkat kerja sama dan sinergi antara petani di desanya, pemerintah desa, penyuluh pertanian dan DPKP.

“Ini kami raih berkat kolaborasi dan sinergi lintas sektor. Pendampingan dari DPKP kepada petani di desa kami, memiliki peran positif untuk menjaga kepedulian masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.

Sementara, Kabid Penyuluhan Yudhi Achmad Hidayat menjelaskan, untuk Juara 1 Lomba Krenotek Tani, diterima oleh salah seorang ketua Poktan bernama Suliyanto, yang berinovasi mengembangkan bibit cabai C-41 yang mampu bertahan dan tumbuh di lahan marjinal.

“Bibit ini mampu tumbuh di lahan yang sulit air dan jumlah produksinya lebih tinggi dibandingkan varietas lain. Jika bibit lain dalam satu hektare menghasilkan 15 ton, bibit cabai C-41 ini bisa tembus 20 ton,” ungkapnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow