Pendaki Asal Jakarta di Gunung Wilis Nganjuk, Akhirnya Ditemukan Meninggal
Jenazah Agus telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak keluarga korban yang telah datang dari Jakarta menerima kabar ini dengan duka mendalam.
NGANJUK, SJP - Seorang pendaki asal Jakarta yang dilaporkan hilang di Gunung Wilis, Kabupaten Nganjuk, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, pada Selasa (15/10/2024).
Korban, yang diidentifikasi bernama Agus Santoso (32), dilaporkan hilang sejak tiga hari yang lalu setelah berpisah dari rombongan pendaki lainnya.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan lokal, menemukan jasad Agus pada Selasa pagi sekira pukul 09.00 WIB di kawasan hutan yang terpencil dan sulit dijangkau, sekitar 2 kilometer dari puncak Gunung Wilis.
Menurut laporan awal, korban diduga tersesat dan terjebak di medan yang terjal serta minim sinyal komunikasi.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk, Budianto saat dihubungi suarajatimpost menyatakan, upaya pencarian telah dilakukan secara intensif sejak korban dilaporkan hilang.
"Tim kami menghadapi banyak tantangan, seperti medan yang curam, hutan lebat, serta cuaca yang sering berubah. Namun, berkat kerja keras tim, korban akhirnya berhasil ditemukan meski dalam keadaan tak bernyawa," ujar Budianto.
Agus diketahui mendaki Gunung Wilis bersama empat orang rekannya pada akhir pekan lalu. Mereka memulai pendakian dari jalur Kecamatan Sawahan, Nganjuk. Namun, pada hari kedua pendakian, Agus memutuskan untuk mengambil jalur yang berbeda dari rombongan, yang akhirnya membuatnya terpisah dan tersesat.
Jenazah Agus telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Nganjuk untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pihak keluarga korban yang telah datang dari Jakarta menerima kabar ini dengan duka mendalam.
Gunung Wilis dikenal sebagai salah satu gunung dengan medan yang cukup menantang di Jawa Timur. Meski sering dijadikan tujuan pendakian, jalur di gunung ini relatif sepi dan minim fasilitas pendukung, sehingga tidak jarang terjadi kasus pendaki tersesat.
Pihak kepolisian dan pengelola gunung menghimbau para pendaki untuk selalu mengikuti prosedur keamanan, menggunakan pemandu lokal, dan tidak berpisah dari rombongan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. (*)
Editor : Rizqi Ardian
What's Your Reaction?