Pedagang Pasar Kencong Kibarkan Kain Kafan, Gus Fawait: Tunggu Akan Saya Tuntaskan
Kami diperintah Pak Prabowo harus berpihak kepada rakyat. Maka yang akan kami lakukan nanti, langsung menemui para pedagang dan kita bedah tuntas. Saya pastikan masalah Pasar Kencong tuntas, jika dilakukan dengan cinta dan keseriusan
JEMBER, SJP – Calon Bupati (Cabup) Jember Nomor Urut 2, Muhammad Fawait menanggapi kegaduhan yang terjadi akibat kecewanya pedagang Pasar Baru Kencong.
Saat ditemui di sela-sela kegiatan apel selawat, pria yang akrab dipanggil Gus Fawait itu mengaku prihatin atas situasi yang dialami para pedagang Pasar Kencong.
Menurut cabup yang diusung Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu, permasalahan itu seharusnya segera diselesaikan, sehingga tidak perlu berlarut-larut.
Atas keprihatinannya itu, Gus Fawait bertekad untuk membantu para pedagang Pasar Kencong mendapatkan kembali haknya, bila dirinya terpilih sebagai bupati Jember.
Dia memastikan, persoalan itu bisa diselesaikan bila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember serius dalam menangani dan mencarikan solusi.
"Kami diperintah Pak Prabowo harus berpihak kepada rakyat. Maka yang akan kami lakukan nanti, langsung menemui para pedagang dan kita bedah tuntas. Saya pastikan masalah Pasar Kencong tuntas, jika dilakukan dengan cinta dan keseriusan," tandasnya.
Diketahui sebelumnya, para pedagang Pasar Baru Kencong menuntut Pemkab Jember untuk segera mencairkan subsidi bagi pedagang sebagai kompensasi atas tragedi kebakaran Pasar Lama Kencong pada tahun 2006 silam.
Hal itu membuat para pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Lama Kencong hilang kesabaran. Mereka merasa diabaikan oleh Pemkab Jember selama bertahun-tahun. Kepemimpinan Hendy Siswanto pun selama menjabat bupati Jember dipertanyakan.
Sebab, tidak hanya perihal subsidi pedagang yang masih buram, surat izin menempati (SIM) yang seharusnya dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk para pedagang juga tidak kunjung ada kejelasan.
Akibat kekecewaan itu, akhirnya para pedagang memasang kain kafan di gapura Pasar Baru Kencong tepat di logo Pemkab Jember. Kejadian ini merupakan kali kedua, setelah beberapa waktu lalu pedagang melakukan hal yang sama.
Kain kafan berukuran 15 meter kali 5 meter itu sengaja dipasang menutupi gapura pasar yang bertuliskan “Pemerintah Kabupaten Jember” berikut logo Pemkab Jember. Di kain kafan itu tertulis sebuah ungkapan penegasan bahwa pasar tersebut bukan milik Pemkab Jember.
Salah satu ungkapan yang terlihat jelas di kain kafan itu tertulis “masyarakat kencong diabaikan oleh Pak Hendi”. Pemasangan kain kafan itu dilakukan karena pedagang pasar merasa pemerintah daerah hanya menebar janji.
Kain kafan raksasa yang bertuliskan ungkapan kekecewaan itu sontak menyita perhatian pengguna jalan raya. Sebab, lokasinya berada di pinggir jalan provinsi Jember-Lumajang. Tepatnya di depan kantor Kecamatan Kencong.
Juru bicara pedagang Pasar Baru Kencong, Martin Alamsyah Kamal mengatakan, para pedagang kecewa terhadap abainya Pemkab Jember. Bahkan, pihaknya merasa berkali-kali dibohongi oleh Pemkab Jember.
Tidak hanya persoalan subsidi untuk pedagang yang tak kunjung dibayarkan, pihaknya juga kecewa atas tumpulnya taring Pemkab Jember dalam penataan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar pasar. Sehingga membuat PKL tidak tertata rapi dan terlihat kumuh.
"Kami kecewa sekali, kami berkali kali dibohongi Pemkab Jember. Kami pertegas lagi, kami tutup kain kafan selamanya, hingga permasalahan subsidi dan SIM segera diselesaikan,” tegasnya, Kamis (17/10/2024).
Di lain pihak, Kepala Disperindag Kabupaten Jember Yuliana dalam sebuah pesan singkat mengaku telah mengupayakan agar subsidi pedagang yang menjadi korban kebakaran pada tahun 2006 segera dicairkan.
"Disperindag sudah mengajukan ke tim anggaran. Jadi kami menunggu, apakah ada alokasi anggaran yang diberikan kepada kami untuk tahun 2025 atau tidak," ungkapnya, Kamis (17/10/2024). (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?