Pasangan WaRsa Akhiri Masa Kampanye dengan Kunjungi Pedagang Pasar Ploso Jombang

Didampingi sang istri, Warsubi menjumpai para pedagang dan mendengarkan keluh kesah mereka mengenai rencana revitalisasi Pasar Ploso yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.

23 Nov 2024 - 13:15
Pasangan WaRsa Akhiri Masa Kampanye dengan Kunjungi Pedagang Pasar Ploso Jombang
Warsubi bersama istri bersama para pendukung saat di Pasar Ploso. (Ist/SJP)

JOMBANG, SJP - Hari terakhir kampanye dimanfaatkan dengan baik oleh pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Jombang nomor urut 2, Warsubi-Salman (WaRsa). Mereka mengunjungi para pedagang di Pasar Ploso, Jombang, Jumat (12/11/2024).

Didampingi sang istri, Warsubi menjumpai para pedagang dan mendengarkan keluh kesah mereka mengenai rencana revitalisasi Pasar Ploso yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang.

Pedagang menghendaki adanya renovasi. Bukan pembongkaran untuk bangunan baru. Renovasi itu diminta untuk diprioritaskan karena kondisi pasar yang cukup memprihatinkan. Lapak-lapak pedagang banyak yang bocor. Jalan bergelombang dan saluran air kerap pampat. 

Menanggapi hal tersebut, Warsubi mengatakan, seharusnya Pemkab Jombang melibatkan berbagai pihak untuk melakukan revitalisasi pasar. Termasuk melibatkan Komisi C dan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jombang. 

"Jika melibatkan semua pihak, rencana pembangunan pasar akan lebih terarah sesuai dengan yang dimaksudkan dalam Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan. Tujuan revitalisasi pasar itu agar perekonomian daerah bisa bergerak aktif," ungkapnya, Sabtu (23/11/2024). 

Menurut calon bupati Jombang nomor urut 2 itu, revitalisasi pasar harus berdampak pada peningkatan pendapatan pedagang. Lingkungan pasar harus menggambarkan pasar tradisional yang bersih, sehat dan aman bagi konsumen. Serta nyaman untuk kegiatan berbelanja. 

"Jika revitalisasi pasar justru membuat kemunduran, ya sama saja menyalahi undang-unang. Habis direvitalisasi, pedagang tidak bisa berjualan dengan nyaman. Konsumen juga jadi malas berbelanja. Itu namanya kemunduran. Itu tidak boleh terjadi," tegasnya.

Lebih lanjut, Warsubi meyakinkan para pedagang, bahwa revitalisasi atau perencanaan pembangunan pasar pasti akan melibatkan seluruh pihak. Tujuannya agar berjalan maksimal dalam pengerjaannya.

"Kita bisa bangun pasar tradisional seperti Pasar Turi di Surabaya. Kios bisa berukuran 5x4 meter. Jadi bisa lebih nyaman berjualan. Pasar juga harus dibangun dengan tempat parkir yang luas. Jadi jalanan tidak semrawut karena parkir sembarangan," tandasnya. (*)

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow