Operasi Zebra Semeru di Kota Batu Menjaring 3.919 Pengendara dalam Dua Pekan
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas) Kepolisian Resor (Polres) Kota Batu Ipda Trimo mengungkapkan, Operasi Zebra Semeru 2024 yang digelar dari 14-27 Oktober itu telah menjaring sebanyak 3.919 pengendara.
KOTA BATU, SJP - Operasi Zebra Semeru 2024 di Kota Batu berhasil menjaring ribuan pelanggar lalu lintas (lalin). Pelanggaran lalin tertinggi dilakukan oleh pengendara roda dua. Jenis pelanggaran terbanyak yaitu tidak mengenakan helm.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasihumas) Kepolisian Resor (Polres) Kota Batu Ipda Trimo mengungkapkan, Operasi Zebra Semeru 2024 yang digelar dari 14-27 Oktober itu telah menjaring sebanyak 3.919 pengendara.
Dari total pengendara yang terjaring operasi, tercatat ada 3.389 pelanggar lalin. Dari jumlah itu, kasus pengendara roda dua tidak mengenakan helm tercatat sebanyak 1.130 pelanggar.
“Kesadaran menggunakan helm sebagai pelindung keselamatan masih rendah di kalangan pengendara roda dua. Kami menemukan bahwa pelanggaran ini adalah yang paling sering terjadi selama pelaksanaan operasi,” ungkapnya, Jumat (1/11/2024).
Selain tidak memakai helm, jenis pelanggaran lain yang banyak ditemui yaitu pengendara tidak membawa surat kelengkapan kendaraan, menerobos lampu merah, melanggar rambu-rambu lalin, penggunaan knalpot bising, serta pengendara di bawah umur.
Keseluruhan pelanggaran itu dianggap sebagai bentuk ketidakpatuhan terhadap aturan yang dapat membahayakan keselamatan pengendara sendiri, maupun pengguna jalan lainnya.
Polres Batu juga memberikan teguran kepada 1.756 pengendara, dan 2.163 lainnya dikenakan tilang manual. Dari jumlah tersebut, pelanggaran helm menjadi sorotan utama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.
Ipda Trimo menambahkan, dengan adanya operasi itu, diharpakan dapat menambah kesadaran pengendara akan pentingnya mematuhi aturan keselamatan. Terutama penggunaan helm, agar dapat meningkat.
“Harapan kami, dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, angka kecelakaan dan risiko cedera dapat ditekan. Menggunakan helm bukan hanya soal aturan, tetapi juga melindungi nyawa di jalan,” pungkasnya. (*)
Editor: Ali Wafa
What's Your Reaction?