Menikah bukan hanya Soal Romantisme, Tapi Perlu Pendekatan Realistis

Pernikahan sering dianggap sebagai tujuan akhir yang bahagia dalam kehidupan

31 Dec 2024 - 16:59
Menikah bukan hanya Soal Romantisme, Tapi Perlu Pendekatan Realistis
Foto: Unsplash

Suarajatimpost.com - Pernikahan sering dianggap sebagai tujuan akhir yang bahagia dalam kehidupan. Namun, dalam enam tahun terakhir, keyakinan ini tampaknya mulai memudar.

Menurut Laporan Statistik Indonesia 2024 yang dikutip dari CNBC Indonesia, angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan signifikan, terutama antara 2021 dan 2023, dengan total penurunan mencapai dua juta pernikahan.

Penurunan ini terjadi di hampir seluruh wilayah, termasuk Jakarta yang mencatat hampir 4.000 pernikahan yang hilang, dan Jawa Barat dengan sekitar 29.000.

Belum ada kepastian mengenai penyebab utama penurunan ini, tetapi tren serupa sudah lebih dulu terlihat di negara-negara Asia seperti Korea Selatan, Jepang, dan China.

Di Korea Selatan, hanya 27,5 persen perempuan muda berusia 20-an yang bersedia menikah, sementara di China, gaya hidup lajang telah berkontribusi pada krisis populasi.

Jepang pun menghadapi masalah serupa, di mana populasi lansia terus meningkat karena generasi muda enggan menikah.

Fenomena ini menunjukkan bahwa anak muda kini tidak lagi menjadikan pernikahan sebagai prioritas utama.

Beberapa dari mereka, seperti Gede (24), merasa belum siap secara finansial dan emosional untuk menikah.

"Penghasilanku belum cukup untuk menikah. Aku perlu stabil secara keuangan dan emosi terlebih dahulu," ucapnya.

Audy (28) mengungkapkan bahwa meskipun ada tekanan finansial, kondisi mentalnya dan pasangan menjadi pertimbangan utama.

"Gue merasa belum bisa menabung secara teratur, dan khawatir pasangan juga belum siap," ujarnya.

Sementara itu, Dini (28) tidak memasukkan pernikahan dalam daftar prioritas hidupnya, lebih memilih fokus pada diri sendiri dan karier.

Dengan banyaknya informasi negatif mengenai pernikahan, serta tantangan ekonomi yang dihadapi generasi muda, tidak heran jika mereka merasa ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Saat ini, pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga memerlukan persiapan yang matang secara finansial dan emosional.

Kesehatan mental dan kesiapan dalam menghadapi realitas kehidupan bersama pasangan menjadi hal yang tak kalah penting.

Menghadapi situasi ini, jelas bahwa pernikahan kini lebih dari sekadar romantisme. Hal ini membutuhkan tanggung jawab dan pemahaman yang lebih dalam agar dapat menjalani kehidupan berkeluarga dengan baik. (**)

sumber: cxomedia.id

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow