Melihat Inovasi Babinsa di Probolinggo, Manfaatkan Oli Bekas untuk Kompor Pengganti LPG
Kompor inovasi Sertu Agung berbahan oli bekas sudah dikenal masyarakat dan telah dijual dengan harga bervariasi di toko online
Probolinggo, SJP - Keterbatasan dan kondisi Liquid Petroleum Gas (LPG/elpiji) yang kadang langka, membuat sejumlah inovasi muncul.
Hal itu, juga terjadi di wilayah Kabupaten Probolinggo yang kerapkali mengalami kelangkaan LPG khususnya 3 Kg.
Atas hal itu, muncul salah satu inovasi yang menciptakan kompor oli bekas, yang dilakukan Sertu Agung Wahyu Purnomo, seorang anggota Koramil 0820-08/Sukapura.
Kompor oli bekas yang diciptakan oleh Sertu Agung menjadi alternatif yang membantu mengatasi kesulitan warga Dusun Kebonsengon, Desa/Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.
Sertu Agung belajar cara membuat kompor berbahan bakar oli bekas dari berbagai sumber informasi.
Meskipun bukan inovasi baru, kompor berbahan bakar oli bekas ini sebelumnya telah ditemukan oleh mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Dengan banyaknya tutorial pembuatan kompor ini, saya mencoba untuk membuatnya dan berhasil," ujar Sertu Agung pada Selasa, (18/06).
Awalnya, Sertu Agung mendapat keluhan dari warga di lereng Gunung Bromo yang kesulitan mendapatkan bahan bakar LPG.
Dengan kerjasama tokoh pemuda dan agama, Sertu Agung merakit kompor berbahan bakar oli bekas untuk membantu warga setempat.
Kompor berbahan oli bekas sudah dikenal masyarakat dan telah dijual dengan harga bervariasi di toko online.
"Saya mengajak masyarakat untuk membuat kompor oli bekas sendiri karena teknologinya sederhana dan mudah dirakit," tambah Sertu Agung.
Keuntungan menggunakan oli bekas sebagai bahan bakar adalah ketersediaannya yang mudah, karena merupakan limbah dari bengkel-bengkel motor dan mobil.
Hingga saat ini, Sertu Agung telah berhasil merakit 12 unit kompor oli bekas dan akan terus memproduksi sesuai permintaan warga.
Dia berharap inovasi kompor berbahan bakar oli bekas ini dapat membantu menangani masalah kekurangan LPG, terutama di daerah pedesaan yang sulit mendapat pasokan gas tersebut.
Dengan upaya dan inovasi seperti yang dilakukan oleh Sertu Agung, diharapkan masalah kesulitan mendapatkan bahan bakar memasak dapat teratasi secara efektif. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?