Melihat Candi Pari, Peninggalan Sejarah di Sidoarjo
Candi ini dibangun dengan struktur persegi dari batu bata, menghadap ke barat, dan dihiasi dengan ambang batas serta gerbang yang terbuat dari batu andesit
SIDOARJO, SJP - Candi Pari, sebuah situs bersejarah, terletak sekitar 2 km barat laut dari pusat Lumpur Lapindo, tepatnya di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.
Candi ini dibangun dengan struktur persegi dari batu bata, menghadap ke barat, dan dihiasi dengan ambang batas serta gerbang yang terbuat dari batu andesit.
Sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pariwisata, Candi Pari kini termasuk dalam program "5 Destinasi City Tour" gratis bagi masyarakat, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata.
Sejarah mencatat bahwa di atas gerbang candi terdapat batu yang bertuliskan tahun 1293 Saka, atau 1371 Masehi. Candi ini merupakan peninggalan Majapahit, dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk antara tahun 1350-1389, dan diyakini didirikan sekitar tahun 1371. Candi Pari mencerminkan kompleksitas isu ekonomi, politik, budaya, dan sosial pada zamannya.
Arsitektur Candi Pari dipengaruhi oleh budaya Campa, yang kini dikenal sebagai Vietnam, terutama terlihat pada candi di Mison. Meskipun demikian, Candi Pari tetap mempertahankan karakteristik arsitektur Indonesia.
Pembangunan candi ini bertujuan untuk menghormati Joko Pandelegan, dan memiliki latar belakang agama Hindu, yang tergambar dalam relief Sankhadi di candi tersebut.
Candi Pari memiliki dimensi panjang 13,55 m, lebar 13,40 m, dan tinggi 13,80 m, dengan konstruksi utama terbuat dari batu bata. Ruang atas dan bawah pintu masuk candi menggunakan agregat, menambah nilai arsitekturalnya.
Dengan segala keunikan dan sejarah yang dimilikinya, Candi Pari menjadi salah satu destinasi menarik yang patut dikunjungi di Sidoarjo. (**)
sumber: sidita.disbudpar.jatimprov.go.id
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?