Masih Dibuka, Jasa Asah Pisau Gratis di Area Ponpes Lirboyo Kediri
Kegiatan ini sengaja digelar untuk membantu masyarakat mempertajam pisau yang nanti akan digunakan untuk menyembelih hewan kurban.
Kota Kediri, SJP - Komunitas Indonesian Blades Chapter Kediri membuka layanan asah pisau potong hewan kurban menjelang Iduladha 1445 H yang jatuh tepat pada Senin (17/6/2024) mendatang.
Berkolaborasi dengan panitia kurban Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, layanan asah pisau khusus untuk penyembelihan hewan kurban digelar secara terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya atau gratis.
Perwakilan Komunitas Indonesian Blades Chapter Kediri (IBCK) Firzal Alkala mengatakan, kegiatan ini sengaja digelar untuk membantu masyarakat mempertajam pisau yang nanti akan digunakan untuk menyembelih hewan kurban.
"Ini dalam rangka persipan Iduladha, kita bantu masyarakat mendapat ketajaman pisau maksimal sesuai fungsinya, untuk penyembelihan hewan kurban," kata Firzal di lokasi asah pisau gratis di area Ponpes Lirboyo, Sabtu (15/6/2024) malam.
Ide kegiatan ini menurut Firzal berawal dari masih banyaknya penyembelih hewan kurban yang menggunakan alat atau pisau kurang tajam. Sehingga proses penyembelihan hewan kurban menjadi lebih lama.
"Selain itu juga kasihan hewannya, kasihan yang menyembelih juga. Jadi alat atau pisau ini memang sangat berpengaruh, kalau tajam kan prosesnya lebih cepat, lebih lancar lah," bebernya.
Ternyata, layanan asah pisau penyembelihan hewan kurban ini memang dibutuhkan. Terbukti banyak masyarakat yang datang, selain panitia kurban Ponpes Lirboyo dan masjid di Kediri Raya, ada juga datang dari Tulungagung dan Blitar.
Hal ini pun sudah diantisipasi, kata Firzal. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, layanan asah pisau gratis untuk Idul Adha tahun ini sengaja digelar selama sepekan terhitung sejak Senin (10/6).
"Ini sudah tahun kedua dan kita buka selama sepekan. Karena tahun kemarin kita buka sehari pas malam takbir, ternyata banyak yang tidak terakomodir. Waktunya terlalu mepet," ungkapnya.
Sampai malam ini, sudah ratusan pisau yang terlayani. Tidak hanya satu, rata-rata orang datang bisa membawa sekitar 5 sampai 10 bilah pisau. Jenisnya pun beragam, mulai dari pisau sembelih, pisau kecil untuk menguliti, pisau iris hingga kapak.
Menurut Firzal, kondisi pisau yang dibawa juga bermacam-macam. Ada yang sudah tajam, dan tidak sedikit yang kondisi pisaunya sudah berkarat. Namun, semua bisa dilayani dengan baik.
Tidak asal-asalan, Komunitas IBCK menghadirkan tiga orang pengasah pisau profesional dan beberapa orang yang mayoritas berprofesi sebagai pembuat pisau dengan pengalaman lebih dari tiga tahun.
"Kalau kita lebih banyak bantu proses finishing. Karena tidak sekedar diasah, pisau-pisau ini kita cuci, kasih minyak biar tidak karatan lalu kita bungkus wrap. Jadi pas dipakai nanti pisaunya higienis, fresh dan tajam maksimal," tandas Firzal. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?