Liga Premier Keluarkan Larangan Ball Boy dan Ball Girl Lemparkan Bola Keluar Kepada Pemain
Pihak Liga Premier sebut para pemain harus mengambil bola sendiri selama pertandingan.
London, SJP – Liga Premier kini larang ball boy dan ball girl melemparkan bola kembali ke pemain selama pertandingan.
Hal ini terkait dengan adanya sistem “multi-bola” memberikan keuntungan yang tidak adil bagi tim tuan rumah.
Peraturan yang diperbarui menyatakan bahwa pemain sekarang harus mengumpulkan bola dari cone terdekat, daripada menerima bola yang dilemparkan ke arahnya.
“Asisten bola”, demikian sebutan mereka dalam buku pegangan Liga Premier, bahkan tidak diperbolehkan lagi ditempatkan di sebelah kerucut selama pertandingan.
Pihak Liga Premier sebut para pemain harus mengambil bola sendiri selama pertandingan.
Perubahan tersebut berarti bahwa gol seperti gol terkenal Divock Origi untuk Liverpool melawan Barcelona pada tahun 2019, ketika Trent Alexander-Arnold melakukan tendangan sudut cepat setelah dilempar bola oleh seorang ball boy, tidak akan mungkin terjadi di Liga Premier.
Sebagai bagian dari perubahan tersebut, empat bola tambahan kini akan berada di pinggir lapangan selama pertandingan.
Asisten bola akan ditugaskan mengembalikan bola ke kerucut yang kosong setiap kali penggantinya digunakan.
Awal bulan ini, manajer Coventry City Mark Robins meminta maaf karena melakukan selebrasi di depan seorang ball boy berusia 13 tahun di akhir kemenangan dramatis timnya di Piala FA atas Wolves.
Robins mengatakan dia “sangat kesal” dengan penjaga gawang, yang sebelumnya menjatuhkan bola pada waktu tambahan. Gary O’Neil, lawan bicaranya, mengatakan Robins telah bertindak “menjijikkan”.
Dan awal musim ini, kiper Fulham Bernd Leno terlihat mendorong seorang ball boy saat timnya kalah di Bournemouth.
“Dia ingin bermain cepat dan para ball boy menahan bola dan menunda mulainya pertandingan,” begitu bela Marco Silva, pelatih kepala Fulham saat itu. “Oke, kami kalah, dia berlari ke arah bola. Saya tidak melihatnya mendorong ball boy. Dia menyentuh ball boy. Saya bukan orang Inggris tetapi saya tahu perbedaan mendorong dan menyentuh.”
Salah satu insiden paling terkenal yang melibatkan ball boy terjadi pada tahun 2013, ketika pemain Chelsea Eden Hazard menendang seorang ball boy saat pertandingan Piala Liga di Swansea City.
Ia sebenarnya tidak menendang tetapi berusaha mengambil bola dari bawah ball boy yang terjatuh di atasnya.
Ball boy itu, Charlie Morgan, kini menjadi pengusaha sukses dan baru-baru ini bertemu kembali dengan Hazard di sebuah acara untuk mempromosikan merek minumannya. (**)
Sumber:ESPN
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?