Lebih dari 74 Juta Pemilih AS Sudah Berikan Suara Lebih Awal Jelang Pemilu 2024

lebih dari 74 juta warga Amerika Serikat telah memberikan suara lebih awal, mencetak rekor baru dalam sejarah pemilu negara tersebut

05 Nov 2024 - 14:04
Lebih dari 74 Juta Pemilih AS Sudah Berikan Suara Lebih Awal Jelang Pemilu 2024
Presiden AS Joe Biden menandatangani namanya di tempat pemungutan suara untuk memberikan suara awal untuk pemilihan umum 2024, Senin, 28 Oktober 2024, di New Castle, Delaware. (Foto: AP/AP)

Suarajatimpost.com - Menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) yang akan digelar pada Selasa, 5 November 2024, lebih dari 74 juta warga Amerika Serikat telah memberikan suara lebih awal, mencetak rekor baru dalam sejarah pemilu negara tersebut. Angka ini mencerminkan antusiasme tinggi warga AS dalam memilih presiden, dengan sejumlah negara bagian mencatatkan angka pemilih lebih awal yang luar biasa.

Di North Carolina, meskipun sedang mengalami pemulihan pasca Badai Helene, sekitar 4,5 juta orang telah memberikan suaranya lebih awal. Sementara itu, di Georgia, jumlah pemilih lebih awal juga memecahkan rekor dengan lebih dari 4 juta suara. Di Pennsylvania, sekitar 1,7 juta orang memilih untuk memberikan suara melalui surat, meskipun penghitungan suara ini sempat memicu kontroversi.

Hingga 3 November 2024, lebih dari 74 juta pemilih telah berpartisipasi, jauh melebihi angka total sekitar 244 juta pemilih yang terdaftar di seluruh negeri. Beberapa negara bagian bahkan mencatat lebih dari 50% pemilih yang memenuhi syarat sudah memberikan suara mereka lebih awal.

Peta pertempuran pemilu tahun ini semakin ketat, dengan hasil pemilihan tampaknya akan bergantung pada tujuh negara bagian yang menjadi medan pertempuran sengit, yakni Pennsylvania, Georgia, Arizona, Michigan, Wisconsin, Nevada, dan North Carolina. Hasil sementara menunjukkan bahwa calon presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris unggul di Pennsylvania, sementara Donald Trump memimpin di Arizona, Nevada, dan North Carolina. Di negara-negara bagian lainnya yang belum disebutkan, belum ada data spesifik mengenai siapa yang memimpin.

Tren pemilihan lebih awal bukanlah hal baru di AS. Selama bertahun-tahun, negara-negara bagian telah mengizinkan warga untuk memilih lebih awal, terutama bagi personel militer dan mereka yang tidak bisa hadir pada hari pemilu. Pada pemilu 2020, pandemi Covid-19 mendorong banyak negara bagian untuk melonggarkan aturan, memungkinkan lebih banyak pemilih memilih lebih awal.

Dengan lebih dari 74 juta suara sudah tercatat, hari pemilu pada 5 November akan menentukan siapa yang akan menjadi presiden ke-47 AS—Trump atau Harris. Sementara itu, sekitar 170 juta pemilih yang tersisa akan pergi ke tempat pemungutan suara pada hari itu untuk memilih pemimpin negara mereka. (**)

sumber: beritasatu.com

Editor: Ali Wafa

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow