LDII dan BKKBN RI Teken MoU Cegah Stunting di Ponpes Wali Barokah Kediri

Pencegahan stunting menjadi langkah penting dalam menyongsong Generasi Sehat dan Cerdas Indonesia Emas 2045.

27 Jul 2024 - 19:45
LDII dan BKKBN RI Teken MoU Cegah Stunting di Ponpes Wali Barokah Kediri
Prosesi penandatangan MoU pencegahan stunting. (Foto : Novi/SJP)

Kota Kediri, SJP - Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka pencegahan stunting di Ponpes Wali Barokah Kediri, Sabtu (27/7/2024).

Penandatanganan MoU dibarengi dengan webinar tingkat nasional bertajuk 'Pengenalan, Penyebab, dan Pencegahan Stunting Menuju Terwujudnya Generasi Sehat dan Cerdas, Indonesia Emas 2045'. Webinar digelar secara offline di Ponpes Wali Barokah Kediri juga secara hybrid.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII, Chriswanto Santoso menilai bahwa pencegahan stunting adalah kebutuhan yang mendesak.

Pencegahan stunting menjadi langkah penting dalam menyongsong Generasi Sehat dan Cerdas Indonesia Emas 2045.

“LDII selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting melalui program dan kegiatan yang sejalan dengan tujuan BKKBN. Namun, tanpa dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, hal itu mustahil mencapai keberhasilan,” ungkap Chriswanto di Ponpes Wali Barokah.

Digelarnya acara webinar ini, lanjut Chriswanto, untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan berkolaborasi bersama pihak pemerintah agar generasi mendatang tetap terjaga.

“Maka saya bersyukur sekali dan ini sengaja kita gaungkan secara nasional. Tujuannya ada tindakan implementatif sampai dengan jajaran di bawah. Kita berharap ini tidak hanya di atas kertas namun harus dilaksanakan sehingga penyiapan generasi ini betul-betul menyeluruh di seluruh Indonesia,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo menyebut bahwa stunting saat ini masih menjadi permasalahan besar dalam upaya peningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Maka, kerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk memperluas jangkauan sosialisasi dan edukasi tentang bahaya stunting.

“Mencerdaskan generasi penerus adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Maka hari ini kami MoU dengan LDII, mensinkronkan dan mengefektivitaskan perihal pencegahan stunting, serta mencetak generasi yang cerdas dan sehat,” ujar Hasto.

Menurutnya, program LDII memiliki kesamaan dengan visi BKKBN. Kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu upaya pemerintah dan LDII untuk mengkolaborasikan program. Di antaranya program Bina Keluarga Remaja (BKR) dan program Bina Balita.

Program tersebut fokus terhadap upaya pemantauan pertumbuhan balita serta memberikan edukasi kepada orang tua untuk mencegah stunting dengan mencukupi asupan gizi yang baik untuk anak. Diharapkan program kolaborasi itu dapat menekan rendah angka stunting di Tanah Air. 

“Maka untuk mengurus sekaligus mencerdaskan generasi penerus bangsa, menggandeng LDII merupakan sebuah langkah yang strategis,” tegas Hasto.

Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah Kediri, KH. Sunarto menyambut baik acara yang diinisiasi DPP LDII. Menurutnya kegiatan ini dapat membantu pencegahan stunting sekaligus memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan baik orang tua maupun santri dan santriwati.

“Karena memang tujuannya kedepan adalah ingin membangun agar anak-anak kita menjadi anak yang sehat dan cerdas, maka perhatian kita khususnya di pondok ini tetap upaya perbaikan gizi dan nutrisi selalu diperhatikan,” ungkap KH. Sunarto menambahkan. (*)

Editor: Rizqi Ardian 

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow