KPU Kota Batu Siapkan 12 TPS Ramah Disabilitas Untuk Pemilu 2024

KPU menegaskan tidak ada perbedaan antara TPS warga umum dan penyandang disabilitas. Pihaknya akan memberi arahan kepada seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertanggungjawab dalam pelayanan itu.

18 Dec 2023 - 13:15
KPU Kota Batu Siapkan 12 TPS Ramah Disabilitas Untuk Pemilu 2024
Ilustrasi TPS istimewa (ist)

Kota Batu, SJP - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Batu menyiapkan 12 lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) ramah disabilitas dan tersebar di seluruh kecamatan, yakni, Batu, Bumiaji dan Junrejo.

Ketua KPU Kota Batu Heru Joko Purwanto pada Senin (18/12/2023) mengatakan, hal tersebut merupakan salah satu upaya mitigasi terhadap daerah-daerah yang membutuhkan pelayanan ramah disabilitas untuk pencoblosan Pemilu 2024.

Ia juga menegaskan tidak ada perbedaan antara TPS warga umum dan penyandang disabilitas. Pihaknya akan memberi arahan kepada seluruh anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang bertanggungjawab dalam pelayanan itu. 

"Syukurnya kita KPPS (setiap TPS) jumlahnya 7 orang kita briefing semua, kalau dulu 2, sehingga miss komunikasi sering terjadi, sekarang 7 KPPS diberi pemahaman satu frame, semua diberi bimtek semua," ungkapnya.

Pelayanan ramah disabilitas diutamakan dengan tersedianya akses jalan seperti untuk kursi roda, sedangkan untuk layanan seperti penjemputan pemilih disabilitas akan memberdayakan inovasi dari para anggota KPPS. Terlebih dalam pemilu kali ini juga tidak terdapat relawan.

Sehingga pihak KPU semaksimal mungkin memberdayakan teman-teman KPPS untuk membuat inovasi-inovasi, dan apabila perlu ada penjemputan dan woro-woro (pengumuman, red), nantinya akan diinfokan lebih lanjut.

Heru juga belum bisa membeberkan data daftar pemilih tetap (DPT) penyandang disabilitas, karena pihaknya merasa masih kesulitan untuk mendata DPT penyandang disabilitas untuk mental.

"Difabel tuna rungu, netra sudah terdeteksi. Cuma masalahnya tatkala ada pencocokan penelitian, keluarga itu tidak serta merta, memberi data bahwa ini disabilitas mental, kesulitan kami ini," paparnya.

Sedangkan untuk penyandang tuna netra tidak semua bisa menggunakan huruf braille. Sehingga, pihaknya akan mempersilahkan pendamping dari pihak keluarga dari pemilih.

"Disabilitas netra belum tentu bisa menggunakan huruf braille, karena braille harus belajar, maka disarankan mereka pendamping saja. Pendamping pun keluarga saja kalau bisa. Kalau orang lain, petugas, kesannya ada pihak-pihak yang tidak percaya, lebih baik keluarganya," tandasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow