KPAI Berkunjung ke Kota Batu, Ada apa ?
Meskipun Kota Batu telah diakui sebagai Kota Layak Anak, namun masih perlu melakukan pemantauan dan penanganan kasus agar anak-anak terhindar dari kekerasan dan eksploitasi dalam pekerjaan anak.
Kota Batu, SJP - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sedang melakukan upaya serius untuk menghilangkan pekerja anak di seluruh Indonesia.
Ketua KPAI, Ai Maryati Solihah mengatakan, Kota Batu adalah salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dari KPAI.
Perhatian yang utama karena Kota Batu adalah daerah tujuan wisata yang berisiko tinggi terhadap eksploitasi pekerja anak, terutama di sektor usaha wisata.
"Meskipun Kota Batu telah diakui sebagai Kota Layak Anak, namun masih perlu melakukan pemantauan dan penanganan kasus agar anak-anak terhindar dari kekerasan dan eksploitasi dalam pekerjaan anak," kata dia.
Ai Maryati Solihah menjelaskan, anak adalah masalah serius, dan konvensi hak anak dengan tegas melarang penggunaan anak-anak dalam pekerjaan yang dapat membahayakan mereka.
"KPAI memberikan contoh beberapa kasus yang sering terjadi saat melibatkan anak-anak dalam pekerjaan, seperti Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang di beberapa tempat usaha seperti hotel," ujarnya.
Dia menerangkan salah satu masalah yang sering muncul adalah jadwal masuk dan jam kerja anak-anak yang melebihi batas waktu yang seharusnya.
"Saya memberikan contoh beberapa kasus yang sering terjadi saat melibatkan anak-anak dalam pekerjaan, seperti Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau magang di beberapa tempat usaha seperti hotel. Salah satu masalah yang sering muncul adalah jadwal masuk dan jam kerja anak-anak yang melebihi batas waktu yang seharusnya," tandasnya.
Terpisah Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan, di Kota Batu menganggap upaya pengawasan KPAI dalam menghapus pekerja anak sebagai hal yang sangat penting.
"Meskipun jumlah penduduk di Kota Batu tidak begitu besar, mereka menyadari bahwa salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah potensi eksploitasi pekerja anak, terutama di wilayah objek usaha. Mereka melihat peran penting pemerintah dalam melindungi anak-anak dari eksploitasi tersebut," tandasnya. (*)
Editor : Queen Ve
What's Your Reaction?