Komnas PA Surabaya dan SMP Labschool UNESA 3 Kolaborasi Beri Edukasi Seks Kepada Pelajar

Edukasi seks kepada anak menjadi upaya untuk mendidik anak agar lebih mengenal gender mereka masing-masing, agar tidak ada kekeliruan atau penyimpangan di masa depan.

29 Jan 2024 - 19:30
Komnas PA Surabaya dan SMP Labschool UNESA 3 Kolaborasi Beri Edukasi Seks Kepada Pelajar
Ketua Komnas PA Kota Surabaya Syaiful Bachri saat memberikan materi mengenai edukasi seks kepada pelajar SMP Labschool UNESA 3 Surabaya (Foto : Ryan/SJP)

Surabaya, SJP - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Labschool 3 Unesa Surabaya bersama dengan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Kota Surabaya, adakan seminar mengenai seks edukasi kepada para murid bertajuk "Saatnya Prestasi, Bukan Sensasi".

Desy Andri Anita, praktisi kesehatan reproduksi yang menjadi salah satu pemateri dalam seminar tersebut menyampaikan, edukasi mengenai seks yang masih dianggap tabu oleh banyak orang, ternyata penting untuk diajarkan kepada anak.

"Kegiatan ini sangat bagus sekali, melihat kemajuan zaman dan teknologi memang anak-anak membutuhkan pendidikan seks untuk membekali mereka di masa depan," terang Desy, di ruang serbaguna SMP Labschool UNESA 3, Senin (29/1/2024).

Menurutnya, edukasi seks kepada anak merupakan suatu upaya untuk mendidik anak agar lebih mengenal gender mereka masing-masing, yakni laki-laki dan perempuan dengan tujuan agar tidak ada kekeliruan atau penyimpangan di masa depan.

"Anak memasuki umur 10-12 tahun atau menjelang masa pubertas itu sudah bisa untuk mulai diajarkan mengenai edukasi tentang seks, namun memang perlu adanya tahapan sendiri untuk hal yang tergolong vulgar," ujarnya.

Desy sendiri beranggapan bahwa pihak pemerintah di Indonesia masih kurang dalam pemberian perhatian mengenai edukasi seks, terutama di lingkup belajar-mengajar.

"Edukasi tentang seks itu bagus banget, tapi memang untuk saat ini dari pemerintah masih kurang, mungkin nanti kedepannya saya berharap untuk mulai direncanakan," ungkap Desy kepada suarajatimpost com.

Tidak hanya edukasi mengenai seks, dalam seminar tersebut para murid SMP Labschool Unesa 3 juga diberikan materi mengenai pencegahan terjadinya tindak pelecehan seksual hingga cara membedakan buli dan bercanda.

"Saya berpesan kepada orang tua untuk juga bisa meberikan bimbingan kepada anak mengenai edukasi seks, karena mereka merupakan pendamping terdekat dan paling awal untuk anak," tandasnya.

Masih di lokasi yang sama, Ketua OSIS SMP Labschool UNESA 3, Prabu Panedya Firdaus Putra Aglar merasa senang, karena kegiatan yang diinisiasi oleh pihak OSIS ini disambut antusias oleh teman-temannya.

"Tadi terlihat teman-teman aktif bertanya, akhirnya ya kita juga tahu bahwa edukasi mengenai seks itu cakupannya luas dan penting sebagai bekal untuk mengenal diri kita sendiri," beber Prabu pasca seminar.

"Kita jadi lebih tahu mengenai organ reproduksi, gejala-gejala penyakit seksual hingga cara pencegahan kekerasan seksual dan tindak pembulian," imbuhnya.

Sebagai ketua osis yang hanya memiliki masa jabatan 1 tahun, Prabu berpesan kepada siapapun Ketua OSIS terpilih berikutnya untuk kembali mengadakan seminar seperti ini nanti.

Sementara itu, Ketua Komnas PA Surabaya yakni Syaiful Bachri yang juga menjadi pemateri dalam seminar tersebut, memberikan apresiasi atas diadakannya kegiatan yang ia anggap sebagai terobosan luar biasa untuk anak di level remaja.

"Kegiatan ini penting, karena di zaman seperti saat ini mereka perlu bimbingan tuntunan yang baik dari gempuran tontonan yang mereka bisa lihat dan baca di semua linimedia," ucapnya.

Sesuai dengan tajuk kegiatan, Syaiful berpesan bahwa penghargaan bukan diraih dari sensasi, melainkan dengan prestasi, yang mana itu sejalan dengan program pemerintah tentang pencegahan tindak kekerasan terhadap anak.

"Dewasa ini, tindak kekerasan banyak melibatkan remaja baik sebagai korban maupun pelaku, ini bisa dihambat dengan keberanian para remaja untuk menyuarakan apa yang dia alami dan rasakan agar melindungi mereka dari hal-hal tersebut," tutur Syaiful.

Dirinya juga mengingatkan bahwa dukungan dari pihak sekolah dan komite, sangatlah diperlukan seiring dengan berjalannya proses pendidikan, yang kemudian diikuti oleh peran orang tua, dan yang terakhir adalah peran anak itu sendiri.

"Harapan kami (Komnas PA Kota Surabaya) anak-anak tetap bisa bersemangat untuk meraih cita-cita dan selalu membanggakan orang tua untuk bangsa Indonesia menyambut Indonesia emas di tahun 2045," pungkasnya. (*)

Editor : Rizqi Ardian

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow