Komentari Wacana Dokter Asing, IDI Sebut Kota Probolinggo Belum Perlu
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi mengungkapkan bahwa kedatangan dokter asing tidak menjawab problematika
Kota Probolinggo, SJP - Baru-baru ini muncul wacana Pemerintah RI yang berencana mendatangkan dokter asing ke tanah air, namun hal ini menuai kontroversi.
Berbagai polemik muncul, ada yang setuju namun juga tak banyak juga yang keberatan.
Tak terkecuali dari kalangan akademisi dan organisasi profesi seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Ketua Umum Pengurus Besar IDI Mohammad Adib Khumaidi mengungkapkan bahwa kedatangan dokter asing tidak menjawab problematika.
"Belum menjadi jawaban atas kebutuhan distribusi dokter-dokter di daerah. Ini problem kompleks yang perlu diperbaiki bersama," ujar Adib dalam media briefing yang digelar IDI beberapa hari lalu.
Lalu Bagaimana di Kota Probolinggo?
Ketua IDI Kota Probolinggo, dr. Intan Sudarmadi menegaskan, jika pihaknya juga mendapatkan informasi adanya wacana dokter asing tersebut.
Ia menjelaskan, terkait dokter asing di Indonesia sebenarnya diatur dalam UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
"Terkait wacana dokter asing tersebut, memang ada aturan undang-undang . Kalau sudah jadi aturan bagaimana mungkin kita bisa menolak. Namun, sejauh ini khususnya di Kota Probolinggo ini dokter asing masih belum perlu,"jelas dr. Intan pada Suara Jatim Post Jumat (12/7).
Ia yang juga Direktur RSUD dr Moh. Saleh itu menegaskan, jika Kota Probolinggo juga sudah cukup terlayani dengan dokter lokal yang ada.
"Saya kira harus jelas dulu bagaimana peruntukannya, dan penempatannya dimana saja. Tapi kalau di Kota Probolinggo sudah cukup, dengan dokter yang ada baik spesialis maupun dokter umum,"tegasnya.
Pihaknya juga menyarankan jika adanya dokter asing merupakan keharusan, lebih pas menurutnya di daerah terpencil yang benar-benar membutuhkan.
Diketahui, saat ini jumlah dokter dibawah naungan IDI Kota Probolinggo ada sekitar 180, dimana 50 diantaranya dokter spesialis sisanya dokter umum.
Mereka tersebar di berbagai wilayah baik tugasnya di rumah sakit umum, puskemas maupun layanan kesehatan swasta.(*)
Editor: Tri Sukma
What's Your Reaction?