Kolaborasi Multipihak, Ciptakan Penanganan Sampah Efektif Bagi Banyuwangi
Kesuksesan Proyek STOP ini juga tidak lepas dari kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Kabupaten Banyuwangi, SJP - Pada tahun 2023, Proyek STOP (STop Ocean Plastics), hasil kolaborasi antara penyedia solusi poliolefin Borealis dan perusahaan Systemiq, berhasil meresmikan fasilitas pengelolaan sampah baru di Kabupaten Banyuwangi.
Fasilitas ini terletak di Tempat Pengolahan Sampah Balak, Kecamatan Songgon, memiliki kapasitas pemrosesan 84 ton perhari.
Dalam kurun waktu tiga bulan setelah peresmian, Proyek STOP melalui program perluasannya, Banyuwangi Hijau, berhasil memberikan akses layanan persampahan kepada lebih dari 13.500 warga di 12 desa.
CEO Borealis, Thomas Gangl, menyampaikan kebanggaannya atas perluasan cakupan proyek ini, yang memberikan akses luas terhadap layanan persampahan bagi masyarakat Banyuwangi.
Thomas Gangl juga mengumumkan rencana Borealis untuk membiayai pembangunan fasilitas pengelolaan persampahan kedua sepenuhnya, dengan harapan dapat memperluas jangkauan layanan persampahan hingga mencapai 250 ribu warga.
"Ini memberikan akses luas terhadap layanan persampahan bagi masyarakat di Banyuwangi. Sesuai dengan misi kami untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi kehidupan yang berkelanjutan," tuturnya.
Kesuksesan Proyek STOP ini juga tidak lepas dari kolaborasi dengan berbagai lembaga pemerintah Indonesia, seperti Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, juga turut memberikan dukungan dalam kesuksesan program Banyuwangi Hijau dengan menekankan isu global tentang sampah dan pentingnya kerja sama multipihak untuk mencegah pencemaran lingkungan.
Selain di Banyuwangi, Proyek STOP juga telah menjalankan beberapa program tata kelola dan sistem persampahan di daerah lain seperti Pasuruan dan Jembrana.
"Kami bangga dengan apa yang telah dicapai oleh proyek STOP hingga saat ini, dan berharap upaya kami dapat membantu menginspirasi dampak yang lebih luas di masa depan," tandasnya.
Melalui program-program ini, Proyek STOP telah berhasil menyediakan layanan pengumpulan sampah kepada hampir 400 ribu warga, membuka hampir 300 lapangan kerja sektor persampahan, dan mengumpulkan lebih dari 60 ribu ton sampah.
Dengan capaian ini, diharapkan upaya Proyek STOP dapat menginspirasi dampak yang lebih luas di masa depan. (***)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?