Kerajinan Tenun Asal Lamongan Mampu Menembus Pasar Dunia

Kerajinan tenun ikat asal Lamongan mampu menembus pasar Dunia. Kerajinan yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda ini merupakan pengembangan komoditi yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat. Penjualan tenun ikat Parengan lebih banyak di kawasan Timur Tengah. Sedangkan harga jual tenun ikat mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah

17 Sep 2023 - 04:45
Kerajinan Tenun Asal Lamongan Mampu Menembus Pasar Dunia
Wanita setempat berpose peragakan membentang kerajinan tenun ikat diacara festival mural tenun ikat (Atmo/SJP)

Lamongan,SJP - Warisan leluhur kerajinan tenun ikat asal Parengan Lamongan memiliki potensi yang mampu menembus pasar dunia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus perkenalkan tenun ikat melalui UMKM dan penetapan peraturan pemakaian ikat tenun sebagai salah satu pakaian wajib bagi ASN Lamongan. 

Diungkapkan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang akrab disapa pak Yes,ia mengatakan, kerajinan yang sudah ada sejak zaman kolonial ini merupakan pengembangan komoditi yang dapat membangkitkan ekonomi masyarakat.

"Tenun ikat merupakan warisan leluhur yang memiliki nilai budaya, sejarah, dan tentunya ekonomi yang megilan. Maka dari itu tugas kita ialah melestarikan dengan mengembangkan untuk kebangkitan ekonomi untuk masyarakat di Kabupaten Lamongan," ungkap bupati saat menghadiri kegiatan festival mural tenun ikat, di Desa Parengan Kecamatan Maduran, Ahad (17/9/2023).

Kali ini promosi tenun ikat Parengan dikemas dengan kegiatan festival mural tenun ikat Parenganm yang melibatkan seniman muda berbakat Lamongan.

 "Festival mural tenun ikat Parengan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik Desa Parengan sebagai destinasi wisata tenun ikat. Pada kesempatan ini dimeriahkan oleh 25 tim seniman mural dari lembaga pendidikan hingga komunitas seni lukis," terang Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan Siti Rubikah.

Dilaporkan oleh Kepala Desa Parengan Slamet Rosyidi bahwa penjualan tenun ikat Parengan lebih banyak di kawasan Timur Tengah. Sedangkan harga jual tenun ikat mulai ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

"Di Parengan mayoritas masyarakat menjadi pengrajin tenun ikat Parengan, kalau distributornya ada sekitar 40 an. Pasaran kita saat ini ramai di Timur Tengah, untuk harganya sendiri kita jual mulai ratusan ribu sampai 1,5 juta per meternya," jelas Slamet.

Pada kesempatan yang sama juga diresmikan Bumdes Parengan oleh Pak Yes. Dimana Bumdes tersebut menjadi salah satu fasilitasi UMKM di Desa Parengan. (*)

Editor : Queen Ve

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow