Kepulangan Unik Jemaah Haji NTT: Berbusana Pengantin dan Jubah Raja Salman
Jika biasanya jemaah haji Indonesia identik dengan pakaian haji serba putih, jemaah haji NTT pulang dengan tampil menyala dengan warna mencolok dan pernak-pernik yang khas Sulawesi Selatan.
Surabaya, SJP - Kepulangan jemaah haji selalu menyajikan beragam cerita, dari momen haru, duka bahagia hingga momen unik yang menarik perhatian.
Salah satunya keunikan dari kelompok haji Kelompok Terbang (kloter) 78 dan 79 asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Debarkasi Surabaya yang tiba di Bandara Juanda pada Minggu (14/7) lalu.
Setelah menginap sejenak di asrama haji untuk beristirahat dan menyelesaikan berkas-berkas, pada Selasa (16/7) kemarin, mereka melakukan perjalan pulang ke daerah asal dengan menggunakan pakaian khas ala pengantin.
Jika biasanya jemaah haji Indonesia identik dengan pakaian haji serba putih, warga keturunan Sulawesi Selatan tersebut pulang dengan tampil menyala dengan warna mencolok dan pernak-pernik yang khas Sulawesi Selatan.
Sedangkan jemaah pria tampil dengan jubah ala Raja Salman, yaitu mengenakan gamis panjang dan penutup kepala keffiyeh.
Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya Abdul Haris mendoakan agar kepulangan mereka yang membawa momen bahagia dibarengi juga dengan haji yang mabrur.
Ia juga menginformasikan bahwa hingga Selasa (16/7) malam kemarin, Asrama Haji Sukolilo Surabaya telah menerima kedatangan 86 kloter yang membawa 31.821 jemaah haji Debarkasi Surabaya.
“Jumlah ini telah mencapai 81 persen dari total 39.264 jemaah,” tutur Haris, Rabu (17/6).
Haris juga menyampaikan laporan terkini bahwa ada 77 jemaah haji Debarkasi Surabaya yang dinyatakan wafat di tanah suci.
“Insyaallah para jemaah haji yang wafat di tanah suci mendapatkan husnul khotimah, semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhasan,” tutupnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
What's Your Reaction?