Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Pemkab dan Polres Malang Gelar Doa Bersama
Perwakilan Keluarga Korban Kanjuruhan, Pemerintah Kabupaten Malang beserta Polres Malang gelar doa bersama mengenang tragedi kanjuruhan satu tahun lalu.
Kabupaten Malang, SJP - Jelang peringatan tragedi Kanjuruhan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan Kepolisian adakan doa bersama perwakilan 52 keluarga korban Kanjuruhan.
Agenda doa bersama mengenang tragedi memilukan di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober tahun 2022 silam dalam tajuk "Doa Bersama Keluarga Korban Kanjuruhan" tersebut, tetap dilaksanakan hingga berakhir meski tidak semua perwakilan dari keluarga korban hadir.
Dihadiri Bupati Malang HM Sanusi MM serta Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, doa bersama di laksanakan secara khidmat.
Digelar di Pendopo Kabupaten Malang Kecamatan Kepanjen, Kamis (21/9/2023) tampak hadir juga Forkopimda Kabupaten Malang serta Jajaran Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Malang, dan Camat se Kabupaten Malang juga ikut serta dalam agenda tersebut.
Kegiatan diawali dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil oleh Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Malang, H Soleh Arifin.
Selanjutnya, doa bersama dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Malang, KH Fadhol Hijja, yang mengharapkan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
Dalam rangkaian agenda tersebut, Pemkab Malang melalui Forkopimda berkesempatan untuk menyalurkan bingkisan kepada seluruh keluarga korban Kanjuruhan sebagai ungkapan kasih serta dukungan moral.
Di kesempatan lain Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah tindak lanjut dari pertemuan antara keluarga korban dengan Bupati Malang, di mana keluarga korban menyuarakan harapannya akan diadakannya sebuah kegiatan doa bersama untuk memperingati satu tahun tragedi Kanjuruhan.
Tak hanya itu, Kholis juga menekankan bahwa Pemkab Malang dalam hal renovasi Stadion Kanjuruhan telah berupaya untuk memberikan penjelasan bahwa semangat dari renovasi Stadion Kanjuruhan adalah untuk merawatnya.
Hal senada juga diungkapkan seluruh Forkopimda bahwa sepakat jika Stadion Kanjuruhan akan tetap diingat sebagai lokasi terjadinya tragedi tanggal 1 Oktober 2022, dan renovasi ini adalah salah satu wujud penghormatan dan penghargaan untuk menjaga dan memperingati peristiwa tersebut.
“Stadion Kanjuruhan tetap akan selalu diingat menjadi lokasi terjadinya tragedi tanggal 1 Oktober 2022, renovasi ini untuk merawat,” tandasnya.
Kholis berharap dalam agenda doa bersama ini, seluruh warga khususnya para keluarga korban Kanjuruhan Malang.
"Semoga dalam momen bersejarah ini menjadi kekuatan persatuan dan kepedulian dalam menghadapi duka yang mendalam serta menjadi landasan untuk membangun semangat kebersamaan guna memperingati korban Kanjuruhan dengan penuh penghormatan," pungkasnya. (*)
Editor : Noordin
What's Your Reaction?